Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Livia Juga Korban Perampokan

Kompas.com - 26/08/2011, 15:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Motif pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Livia Pavita Soeslitio (20), akhirnya terkuak. Pelaku diduga merampok, lalu memerkosa Livia. Setelah itu, pelaku tega menghabisi nyawa putri dari Yusni Chandra dan Hermanto itu. Hal ini disampaikan Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Setija Junianta, Jumat (26/8/2011), saat dihubungi wartawan.

"Sejauh ini motifnya perampokan dan diduga korban diperkosa lalu dibunuh," ujar Setija.

Namun, Setija masih belum mau memberikan keterangan lengkap terkait barang-barang Livia yang berhasil digondol polisi. "Nanti saja pas rilis," katanya singkat.

Adapun dua pelaku sudah diringkus Polres Metro Jakarta Barat. Sementara satu orang lagi yang diduga memerkosa Livia masih diburu. Seperti diberitakan, Livia Pavita Soelistio diketahui menghilang sejak tanggal 16 Agustus 2011. Pada hari itu, dia berangkat dari rumah dengan menggunakan kemeja putih dan rok hitam menuju kampus Universitas Bina Nusantara untuk mengikuti ujian.

Seusai mengikuti ujian, teman kampus melihat Livia masih berada di lapangan parkir. Keluarga masih bisa mengontak Livia hingga 17 Agustus 2011, tetapi tidak pernah dijawab. Setelah tanggal itu, ponsel Livia langsung tidak aktif. Baru pada Minggu, 21 Agustus 2011, seorang warga menemukan sesosok mayat tak beridentitas mirip Livia di selokan sebuah kebun di wilayah Cisauk, Tangerang.

Keluarga meyakini bahwa mayat itu merupakan Livia karena terdapat liontin kalung, rok, dan baju kemeja putih yang sama. Sementara itu, dugaan Livia merupakan korban pemerkosaan muncul karena saat ditemukan rok Livia sudah melorot hingga selutut. Hasil visum pun menguatkan dugaan itu karena kondisi salah satu organ vital rusak dan ada cairan sperma di tubuh Livia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com