Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Mampu Andalkan Mudik Gratis

Kompas.com - 27/08/2011, 18:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga tak mampu di Jakarta mengandalkan paket mudik gratis untuk dapat berlebaran di kampung halaman. Umumnya, mereka adalah pekerja sektor informal yang tak mendapat tunjangan hari raya. Sejumlah warga tak mudik tahun ini karena tak punya biaya.

Salah satu peserta mudik gratis, Parsiti (35), mengatakan, sudah dua tahun terakhir keluarganya berburu paket mudik gratis untuk dapat berlebaran di kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah.

Paket mudik biasanya mereka peroleh dari pemberian kenalan yang tak menggunakan paket mudiknya.

"Kalau tidak ikut mudik gratis, kami tak mungkin bisa Lebaran di rumah," kata Parsiti, saat menanti pemberangkatan 2.200 orang rombongan mudik gratis yang diselenggarakan PT Pertamina di Jakarta, Sabtu (27/8/2011).

Parsiti yang bekerja sebagai penjual bakso keliling, dan suaminya, Paino Cahyono (38), yang bekerja sebagai pedagang remote keliling, mengaku tak punya biaya untuk mudik sendiri. Kalau mudik denga biaya sendiri, suami-istri dengan satu anak ini setidaknya membutuhkan Rp 600.000 jika menggunakan bus.

"Harga tiket bus naik dua kali lipat menjelang Lebaran, sementara kami tidak ada yang dapat tunjangan hari raya," kata Paino.

Sejumlah warga mengatakan, biaya mudik semakin berat dari tahun ke tahun. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa tak mudik tahun ini.

"Baru tahun ini saya tidak mudik, biayanya besar sekali," kata Jaminggin (46), sopir taksi asal Cilacap, Jawa Tengah.

Sejumlah perusahaan yang menyelenggarakan mudik gratis, di antaranya PT Pertamina (2.200 pemudik), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (9.189 pemudik), dan Bank Rakyat Indonesia (3.500 pemudik).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa mengatakan, kapasitas dan penyelenggara mudik gratis tahun ini berkurang, dari 20 perusahaan pada tahun lalu menjadi 19 perusahaan.

Kapasitas angkut pun berkurang dari 80.000 kursi menjadi 60.000 kursi. Hal ini sangat disayangkan karena penyelenggaraan mudik gratis dapat membantu mengurangi keruwetan lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com