Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kota Tua Ditata Lebih Nyaman

Kompas.com - 08/09/2011, 02:27 WIB

Jakarta, kompas - Kawasan Kota Tua dan sekitarnya di Jakarta Barat akan dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan pusat wisata budaya. Untuk itu, kawasan tersebut akan ditata dengan penyediaan fasilitas parkir, pejalan kaki, dan taman supaya nyaman.

Demikian tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta 2011-2030 Pasal 140 Ayat 3 (a). Ditambahkan pula pada Ayat 3 (h), pelestarian dan penataan fungsi kawasan kota tua/bersejarah untuk mendukung kegiatan perdagangan jasa dan pariwisata dilakukan dengan pengaturan dan penataan lalu lintas beserta pedestrian yang lebih nyaman.

Sebagai salah satu tujuan wisata di Jakarta, Kota Tua ramai dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Seperti terlihat hari Rabu (7/9), ratusan orang bersepeda mengelilingi Taman Fatahillah, mengunjungi museum-museum, atau memotret bangunan-bangunan tua.

Akan tetapi, banyak orang mengeluhkan suasana yang kurang nyaman di sekitar tempat itu karena tidak teratur, kumuh, dan semrawut, apalagi pada malam hari. Lalu lintas di sekitarnya pun sering macet. Pedestrian tidak nyaman, bahkan sering digunakan untuk lewat sepeda motor yang menghindari kemacetan.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Gathut Dwihastoro pernah mengemukakan ada rencana memasang pagar di sejumlah titik di sekeliling Kota Tua. Rencana itu masih dibahas. ”Pagar itu sifatnya tidak permanen dan tidak dimaksudkan untuk membatasi pergerakan. Kalau pengunjung sudah tertib, bisa saja pagar itu dibuka kembali,” ujar Gathut.

Selain rencana pemagaran, keberadaan pedagang kaki lima dan penyewaan sepeda onthel juga direncanakan akan dipindahkan ke lokasi di luar kompleks Taman Fatahillah. Kendaraan bermotor milik umum pun rencananya akan dialihkan untuk parkir di luar kompleks.

Jasa pariwisata

Sebagai pendukung, seperti disebutkan dalam RTRW Jakarta 2011-2030, sarana jasa pariwisata di sekitar kawasan Kota Tua pun akan dibenahi. Caranya, dengan penyediaan fasilitas parkir, pejalan kaki, taman, serta sarana perdagangan dan jasa di Kecamatan Tambora dan Mangga Besar-Taman Sari, Glodok-Pancoran, dan Jembatan Lima.

Lebih lanjut disebutkan dalam Pasal 142, wisata belanja akan dikembangkan di seputaran Glodok-Pancoran-Asemka-Jembatan Lima. Begitu juga dengan kawasan Mangga Besar dan Lokasari. Wisata spiritual dikembangkan di Masjid Bersejarah Angke dan Makam Pangeran Wijaya Kusuma.

Sebelumnya, pengamat perkotaan yang juga Koordinator Peta Hijau Jakarta, Nirwono Joga, mengatakan, pembenahan perlu dilakukan di kawasan-kawasan sekitar Kota Tua.

”Kegiatan ekonomi terkait pariwisata kawasan Kota Tua harus menyebar dan merata ke sekitarnya. Aktivitas itu tidak terpusat di seputaran Taman Fatahillah,” katanya.

Pengembangan Kota Tua, lanjut Nirwono, tidak akan berhasil jika kawasan pendukung sekitarnya tidak ikut dibenahi. Di sekitar kawasan Kota Tua, persoalan lingkungan masih muncul, seperti kawasan padat tanpa ruang terbuka memadai, drainase mampat, dan sungai yang penuh sampah.

Bangunan-bangunan tua yang menjadi salah satu daya tarik wisata Kota Tua juga banyak yang dalam kondisi tidak terawat. ”Gedung-gedung tua itu sebagian besar milik swasta atau individu. Itu terbalik, seharusnya menjadi milik pemerintah agar bisa direnovasi dan dipakai dengan peruntukan baru,” ujar Nirwono.(fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com