JAKARTA, KOMPAS.com — Kopaja AC masih berhenti beroperasi. Pemberhentian ini diduga lantaran pengelola Kopaja AC tidak mendapatkan kemudahan berupa keringanan biaya KIR dan STNK serta kenaikan tarif.
"Padahal, mereka sudah berniat memperbaiki layanannya. Akhirnya, mereka terpaksa menghentikan operasi karena biaya perawatan yang mahal dan kerugian yang diderita," kata pengamat transportasi dari Intrans, Darmaningtyas, ketika dihubungi, Senin (12/9/2011).
Menurut dia, tarif Kopaja AC sudah semestinya disesuaikan. Pengusaha angkutan seharusnya mendapat hak untuk menikmati keuntungan, tidak hanya penumpang yang diberi subsidi.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mengaku telah merekomendasikan agar penyesuaian tarif Kopaja AC dilakukan. Tarif bus Kopaja disesuaikan dengan tarif pasar, yakni tarif bawah Rp 6.000 dan tarif atas sebesar dan Rp 7.000.
"Hal itu dilakukan agar pelayanan dan fasilitas yang terdapat dalam bus Kopaja yang baru diluncurkan bulan lalu tersebut dapat terus dipertahankan," jelasnya.
Rekomendasi ini layak dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi bus-bus reguler yang jurusannya searah dengan bus Kopaja AC.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kopaja AC S-13 rute Ragunan-Slipi tidak beroperasi hari ini. Menurut kabar yang beredar, banyak pihak tak setuju dengan kenaikan tarif yang dilakukan oleh pihak Kopaja tanpa pemberitahuan sehingga kini Kopaja menjadi sepi penumpang.
Namun, kabar itu dibantah oleh Ketua Umum Kopaja, Nanang Basuki. Menurut dia, tidak beroperasinya Kopaja AC S-13 hari ini dikarenakan adanya pemeriksaan rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.