Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Bos Restoran yang Cabuli Remaja

Kompas.com - 13/09/2011, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kota Komisaris Shinto Silitonga membantah pihaknya telah mengamankan S (40), pengusaha Rumah Makan Bambu Kuning, terkait dengan dugaan upaya pemerkosaan terhadap karyawatinya sendiri, A (15). Menurut Shinto, hingga kini polisi masih melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan.

"Tersangka belum ditangkap, masih kami telusuri," ujar Shinto, Selasa (13/9/2011), saat dihubungi wartawan.

Dia menuturkan, sejauh ini polisi baru memeriksa empat saksi, termasuk korban. Keempat orang itu adalah korban, dua orang keluarga korban, dan dua karyawan RM Bambu Kuning.

"Korban sudah kami pemeriksa dari tadi malam sampai pagi. Sekarang sudah selesai, kami fokus melakukan pengejaran pada pelaku," ucap Shinto.

Berdasarkan pengakuan korban, pelaku belum sempat melakukan persetubuhan dengan korban karena korban meraung dan berteriak. "Jadi, baru percobaan saja. Memang ada upaya paksa dari pelaku terhadap korban untuk melakukan persetubuhan," ujarnya.

Dia menuturkan, peristiwa naas itu terjadi pada Senin (12/9/2011) di tempat kontrakan karyawan rumah makan yang disediakan pelaku. "Tempatnya persis ada di depan rumah makan itu," ungkap Shinto.

Ketika itu, tuturnya, korban hendak pulang ke rumah kontrakannya. Sang pemilik restoran lalu coba mengantar korban. Saat korban masuk ke dalam kamar, pelaku ikut memaksa masuk. Tak kuasa menahan nafsunya, pelaku langsung "menerkam" tubuh korban di kamarnya.

Korban memberontak dan berteriak. Karena takut aksinya ketahuan, pelaku langsung kembali ke dalam rumah makan dan selanjutnya melarikan diri. Korban kemudian menghubungi orangtuanya yang berada di rumah. Dia lalu menceritakan apa yang baru dialaminya dan meminta orangtuanya datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com