Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah! Pemerkosa Hantui Jakarta

Kompas.com - 14/09/2011, 19:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan Komisaris M Sungkono mengimbau warga Jakarta untuk lebih waspada. Pasalnya, aksi pemerkosaan di dalam angkutan umum mulai marak terjadi.

"Kami mengimbau warga untuk lebih berhati-hati, terutama bagi perempuan yang pulang malam sendiri," ujar Sungkono, Rabu (14/9/2011), di Polres Jakarta Selatan.

Jika menggunakan angkutam umum, warga diminta untuk lebih memperhatikan ciri-ciri kendaraan yang dinaiki, termasuk pelat nomor angkutan umum. "Jika mencurigakan, langsung putuskan untuk turun secepatnya. Lebih baik kalau jangan bepergian seorang diri," tuturnya.

Aksi pemerkosaan di dalam angkutan umum kembali marak terjadi. Masih hangat dalam ingatan sebagian masyarakat kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap mahasiswi Bina Nusantara, Livia Pavita Soelistio (22). Livia dibawa kabur sopir angkutan umum dan diperkosa secara bergilir oleh empat pelaku.

Peristiwa pemerkosaan di angkutan umum terakhir menimpa RS (27) pada 1 September 2011. Peristiwa ini bermula saat korban pulang kerja sekitar pukul 00.30 dengan menumpang Kopaja P19 jurusan Tanah Abang-Ragunan.

Korban turun di wilayah Cilandak untuk melanjutkan perjalanan ke arah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Melihat ada perempuan seorang diri menunggu di pinggir jalan, empat pelaku yang membawa mikrolet D02 (Ciputat-Pondok Labu) langsung menghampiri korban. Mikrolet itu dikemudikan juga oleh salah seorang pelaku berinisial Yg.

"Pelaku menawarkan akan mengantar korban sampai ke Pasar Rebo. Karena di sana angkutan sudah sepi, korban akhirnya naik angkot itu, padahal harusnya tidak," ujar Wakasat Lantas Polres Jakarta Selatan Komisaris Sungkono.

Saat korban naik mikrolet, pelaku lainnya, yaitu An alias Putaw, mengajak untuk melakukan hubungan badan. Korban menolak, tetapi tetap dipaksa melayani nafsu pelaku.

"Mulut (korban) dibekap, kaki dan tangan diikat," ungkap Sungkono. Pelaku lainnya, yakni Yg, Ar, dan Sb, juga memaksakan hubungan badan secara bergilir. Pemerkosaan berlangsung selama mikrolet itu berjalan dan memutar-mutar di wilayah Trakindo hingga Cilandak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com