Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan di Jakarta Gagal Jamin Keamanan

Kompas.com - 18/09/2011, 18:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Perempuan Menolak Pemerkosaan berharap pemerintah agar membenahi sistem transportasi di Jakarta yang dinilai tidak memberi kenyamanan dan keamanan bagi perempuan. Hal ini dikatakan juru bicara Aliansi Perempuan Menolak Perkosaan, Faiza Mardzoeki kepada wartawan saat menggelar aksi menolak perkosaan di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (18/9/2011).

"Transportasi sekarang itu amburadul, tidak menjamin keamanan dan kenyamanan bagi perempuan. Bisa dilihat dari banyaknya kasus perkosaan di dalam angkot," katanya.

Lebih lanjut Faiza mengatakan Komisi Nasional Perempuan mencatat, pada 2011 di seluruh Indonesia telah dilaporkan sebanyak 105.103 kasus kekerasaan terhadap perempuan dan 3,753 adalah kasus pemerkosaan, sedangkan data yang dikeluarkan Kepolisian Polda Metro Jaya sampai dengan awal September 2011 menerima 41 kasus laporan pemerkosaan, sedangkan 2010 dilaporkan ada 40 kasus.

"Dalam dua bulan terakhir di Ibu Kota ada dua kasus perkosaan di dalam angkutan umum. Lebih parahnya lagi tanggapan Gubernur DKI dan para pejabat publik yang justru menyalahkan korban perkosaan," katanya.

Sebelumnya Gubernur DKI Fauzi Bowo telah meralat pernyataannya terkait masalah pemerkosaan dalam angkot yang belakangan ini marak terjadi. Orang nomor satu di Jakarta tersebut meralat pernyataan sebelumnya terkait jangan mengenakan rok mini dalam angkot yang dapat menimbulkan salah tafsir. Pria berkumis yang biasa disapa Foke ini meminta maaf kepada masyarakat terkait komentarnya tersebut. Menurutnya, dia justru sangat mengutuk aksi pemerkosaan yang belakangan marak terjadi dalam angkot.

"Saya minta maaf, bahwa pernyataan saya sebelumnya rawan salah tafsir. Saya sama sekali tidak bermaksud melecehkan kaum perempuan. Saya justru mengutuk aksi pemerkosaan tersebut, pelaku harus di hukum seberat-beratnya," kata Fauzi Bowo, Jumat (16/9/2011).

Dikatakannya, maraknya tindak kriminal di angkot belakangan ini memang membuat keprihatinan banyak pihak. Pasalnya, tindak kejahatan yang dilakukan mengincar kaum perempuan, yang seharusnya justru dilindungi.

Foke menuturkan, pelaku pemerkosa dalam angkot harus dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku dan berharap agar pelaku lain bisa secepatnya ditangkap oleh pihak kepolisian. "Sistem kemanan dan pengamanan akan ditingkatkan. Ini akan menjadi catatan kami," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com