Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DTKJ Kritik Kinerja Polisi

Kompas.com - 19/09/2011, 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyoroti lemahnya kontrol aparat penegak hukum, khususnya polisi, terkait terus berulangnya peristiwa kejahatan di angkutan umum.

"Aparat lemah itu yang menyebabkan maraknya kriminalitas di angkutan umum. Wong yang menemukan pelaku perkosaan saja korbannya sendiri, bukan polisi," kata Tigor.

Tigor kembali mengingatkan akan kasus pemerkosaan RS (27) di dalam angkot di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, 1 September lalu. Setelah dua pekan kasusnya tak juga diungkap polisi, RS berani kembali ke lokasi kejahatan yang menimpa dirinya untuk mengenali pelaku. Saat ia akhirnya melihat salah satu dari empat pemerkosanya, ia segera memita anggota polantas menangkap Y yang tak lain adalah sopir angkot.

Sampai sekarang, Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan masih mengejar tiga pelaku pemerkosa dan perampokan terhadap RS.

Kini, setelah dikritik masyarakat melalui media massa, polisi dan dishub pun rutin merazia angkutan umum.

"Mereka selalu saja reaktif, bukannya antisipasi dan menata angkutan publik sejak awal," kata Tigor lagi. Meskipun hanya bisa menuruti program pemerintah dan nyaris tak ada lagi angkot berkaca hitam hari ini, tak urung para sopir tak berhenti menggerutu.

"Yang jahat itu berapa persen, sih, dibanding yang kerja nyopir bener-bener. Masak yang bener-bener dapat pahitnya," kata Jenggot, sopir angkot di Lebak Bulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com