Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus: Tawuran Ditradisikan di SMA 6

Kompas.com - 19/09/2011, 17:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tawuran yang melibatkan siswa SMA Negeri 6 di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, sudah merupakan tradisi yang terus diturunkan oleh senior kepada yunior. Banyak faktor yang membuat kejahatan itu bertahan hingga saat ini.

"(Tawuran) itu bagian dari tradisi yang terus ditradisikan. Dulu semester pertama saya sudah dikondisikan tawuran dengan SMA 70," kata Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mahfudz Siddiq di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Alumnus SMA Negeri 6 tahun 1984 itu mengatakan, lingkungan SMA 6 yang dikepung mal dan segala aktivitas yang mengganggu proses belajar mengajar menjadi salah satu faktor bertahannya tradisi tawuran itu. Faktor lain yakni solidaritas antarpelajar.

Untuk itu, lanjut politisi PKS itu, harus ada relokasi sekolah-sekolah yang berada di lokasi yang kurang mendukung proses belajar mengajar. "Kedua, ini kan ada perubahan pola perilaku anak sekolah yang memang suatu dinamika zaman. Para pendidik harus melakukan penyesuaian dalam proses pendidikan. Jangan memakai pendekatan konvensional," ucapnya.

Mahfud menambahkan, polisi harus bertindak tegas kepada para pelanggar hukum itu. Karena masalah ini termasuk dalam kriminalitas, Mahfud meminta agar polisi menerapkan hukuman pidana terhadap pelaku tawuran.

"Jangan diciduk semalam, dilobi, lalu dilepas lagi. Proses hukum kalau itu sudah masuk indikasi pidana. Itu kelewatan, sudah kriminal bawa senjata tajam. Sekolah harus tegas menerapkan sanksi," kata Mahfud.

Seperti diberitakan, tawuran di Bulungan berulang kali terjadi. Tawuran biasa terjadi pada Jumat sore. Para pelajar itu membawa berbagai senjata, seperti parang, stik golf, bambu, botol kaca, dan sabuk berkepala gir. Namun, tindakan tegas dari aparat tak terlihat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com