MRT Tak Akan Timbulkan Macet

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Mass Rapid Transit Jakarta menggandeng konsultan manajemen lalu lintas untuk memastikan pembangunan mass rapid transit rute Lebak Bulus-Bundaran HI berjalan lancar tanpa mengganggu lalu lintas.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, Kamis (29/9/2011) di Jakarta, mengatakan, manajemen dan rekayasa lalu lintas sangat dibutuhkan untuk memperkecil dampak dari pengerjaan konstruksi. Konsultan manajemen lalu lintas akan membantu menyusun kajian analisis mengenai dampak lalu lintas yang diakibatkan selama pembangunan MRT pada pertengahan 2012. Konsultan ini juga akan menganalisis dampak lalu lintas setelah MRT dibangun.

"Di dalamnya juga termasuk pola operasional transjakarta yang bersinggungan dengan operasional MRT Jakarta," ujar Tribudi.

Ia mengatakan, konsultan manajemen lalu lintas ini terdiri dari para ahli di perencanaan kota, rekayasa lalu lintas, model transportasi, manajemen transportasi, dan ekonomi transportasi. Tim ini akan bekerja selama enam bulan untuk melakukan kajian, kemudian membuat kesimpulan dari semua rangkaian analisis sebagai bahan pemikiran bagi PT MRT Jakarta dan pihak terkait.

"Tim juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kajian tersebut," katanya.

Kajian selama enam bulan tersebut akan memprediksi lokasi-lokasi yang berdampak paling besar akibat pembangunan MRT Jakarta selama tahap konstruksi ataupun setelahnya. Kajian itu juga dilakukan untuk mempersiapkan jalur lalu lintas alternatif.