Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Kapitalis dengan Gaharu

Kompas.com - 06/10/2011, 04:22 WIB

Di pasaran lokal Indonesia, harga gubal gaharu mencapai Rp 2 juta hingga Rp 6 juta per kilogram. Satu pohon berdiameter 20 sentimeter dengan ketinggian kurang lebih dua meter yang umumnya berumur delapan tahun bisa menghasilkan tiga kilogram gubal gaharu.

Di lahan milik kelompok tani KJM, satu hektar lahan bisa ditanami sekitar 700 batang pohon penghasil gubal gaharu dengan tumpang sari. Satu hektar tanaman utama karet pada umur empat tahun akan menghasilkan sedikitnya 20 kilogram getah karet per hari dengan harga Rp 20.000 per kilogram.

Pada umur lima tahun, pohon penghasil gubal gaharu disuntik hormon yang akan membentuk gubal di tengah kayu. Gubal akan terbentuk setelah tiga tahun kemudian. Satu pohon menghasilkan rata-rata tiga kilogram gubal gaharu sehingga petani akan mendapatkan penghasilan Rp 4,2 miliar hingga Rp 12,6 miliar dalam delapan tahun.

Gubal gaharu sejak sekitar 2.000 tahun lalu dipakai untuk acara ritual keagamaan dan aroma terapi. Sekarang, gaharu dari Indonesia menjadi incaran importir di Singapura, China, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Jepang. Kebutuhan gaharu dunia sebesar 4.000 ton per tahun baru bisa dipenuhi sekitar 50 persen.

Perluasan

Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Hiarsolih Buchori mengatakan, tahun ini luas areal perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 750.948 hektar dengan produksi 921.560 ton minyak kelapa sawit mentah per tahun. ”Pemerintah pusat mendorong industri perkebunan di Kalbar karena potensinya sangat besar,” kata Hiarsolih.

Perluasan perkebunan kelapa sawit di Kalbar juga mendapat sorotan karena menggunakan sistem ambil alih lahan yang oleh berbagai pihak dinilai tidak manusiawi dan merugikan pemilik lahan. Data dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalbar dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir, sedikitnya 300.000 hektar lahan milik masyarakat diserobot dan diambil alih oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit. (Agustinus Handoko)

Saya juga mulai mencoba budidaya gaharu di tanah yang saya beli sedikit demi sedikit.Petrus Sues

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com