JAKARTA, KOMPAS.com — Pada November mendatang, proses lelang fisik untuk pembangunan mass rapid transit (MRT) akan dibuka. PT MRT Jakarta pun akan mengumumkan konsorsium kontraktor yang telah lolos prakualifikasi pada bulan ini.
"Saya ingin tekankan, pembangunan MRT tidak akan dihentikan atau ditunda karena segala sesuatu terkait pembangunan telah siap sedia. Selain itu, MRT merupakan proyek yang berbeda dengan monorel. Jadi tidak ada hubungannya dengan tidak berlanjutnya proyek monorel," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Raharjo di Jakarta, Senin (10/10/2011).
Konsorsium yang lolos prakualifikasi ini diberikan peluang untuk mengikuti tender fisik yang diperkirakan akan selesai sebelum April 2012. Nantinya, pada bulan tersebut, persiapan pekerjaan fisik sudah dilakukan untuk mendukung pembangunan fisik yang akan dimulai pada Juni 2012.
Ia mengungkapkan bahwa nama-nama konsorsium kontraktor yang lolos prakualifikasi sudah ada, tetapi belum dapat diumumkan kepada publik. Kendati demikian, PT MRT Jakarta berjanji akan mengumumkan nama-nama konsorsium kontraktor tersebut pada bulan ini.
"Nama-nama konsorsium kontraktor yang lolos prakualifikasi belum bisa diumumkan karena keputusan dari panitia lelang. Ini karena panitia lelang tersebut terdiri dari tiga unsur, yaitu PT MRT Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Kementerian Perhubungan. Jadi, yang berhak untuk mengumumkan konsorsium kontraktor itu adalah panitia lelang, bukan PT MRT," urainya.
Konsorsium ini merupakan gabungan perusahaan dari Jepang dan Indonesia. Pemimpin dari konsorsium tersebut harus perusahaan Jepang.
Hal ini sesuai dengan syarat yang diberikan pemberi pinjaman, yaitu Japan International Corporation Agency (JICA). Adapun perusahaan Indonesia yang tergabung dalam konsorsium tersebut umumnya kontraktor yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
"Untuk kontraktor lokal memang ada persyaratan khusus, yaitu harus punya pengalaman, aset yang cukup, dan memiliki finansial yang kuat. Memang ada perusahaan swasta non-BUMN. Akan tetapi, hanya dua atau tiga perusahaan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.