Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya... ASIRI Dukung "Unreg"!

Kompas.com - 17/10/2011, 23:43 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) akhirnya mendukung langkah pemerintah yang diambil Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), yakni dengan melakukan unregistration semua layanan pesan premiun pelanggan. Dukungan ini diberikan setelah ASIRI menerima penjelasan langsung dari BRTI mengenai langkah-langkah unregistrasi oleh seluruh operator hingga Selasa (18/10/2011) dini hari.

BRTI memberi penjelasan secara tertutup kepada ASIRI di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di komplek DPR, Senin (17/10/2011). Pimpinan BRTI yang hadir yakni Syukri Batubara selaku ketua, sementara pimpinan ASIRI diwakili Gumilang Ramadhan selaku wakil ketua.

Komisi I DPR mengundang BRTI untuk mendengarkan penjelasan langkah-langkah yang telah diambil BRTI terkait kasus penyedotan pulsa pelanggan melalui content provider. Salah satu langkah yang diambil adalah penghentian semua layanan pesan premium.

Pada awal rapat, ASIRI menolak langkah pemerintah itu. Rupanya, penolakan itu dilakukan lantaran salah penafsiran operator terhadap keputusan BRTI.

Gumilang mengatakan, semua operator menyebut kepada pihaknya akan menghentikan semua nada dering pelanggan. Setelah itu, lanjut Gumilang, operator mempersilakan ASIRI mencari kembali pelanggan. ASIRI lalu menolak lantaran tidak mudah mencari pelanggan baru. Saat ini, setidaknya ada 27 juta pelanggan nada dering.

"Kami keberatan karena industri kita akan mati," kata Gumilang.

Pihak BRTI kemudian meluruskan bahwa setelah operator melakukan penghentian registrasi, operator wajib mengirimkan pesan singkat kepada pelanggan yang berisi pemberitahuan layanan pesan premium telah dihentikan. Dalam pesan yang sama, pelanggan juga ditanyakan apakah ingin melanjutkan layanan. Jika pelanggan bersedia melanjutkan, maka pelanggan tidak dikenakan biaya sama sekali selama registrasi.

Menurut Gumilang, jika itu benar dilakukan, maka penurunan jumlah pelanggan nada dering akan terjadi, tetapi tidak signifikan.

"Prinsipnya kita bukan mau mencuri pulsa orang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Nasional
    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Nasional
    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    Nasional
    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Nasional
    Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

    Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

    Nasional
    Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

    Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

    Nasional
    Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

    Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

    Nasional
    Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

    Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

    Nasional
    Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

    Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

    Nasional
    Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

    Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

    Nasional
    Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

    Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

    Nasional
    Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

    Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

    Nasional
    Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

    Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com