Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Dikurangi, KRL Semakin Padat

Kompas.com - 20/10/2011, 02:53 WIB

Jakarta, Kompas - Kereta rel listrik Bogor-Jakarta menjadi semakin padat, Rabu (19/10), seiring pengurangan 29 dari total 205 frekuensi perjalanan KRL. Pengurangan ini akibat adanya pengerjaan gardu induk listrik di Bogor hingga Depok. Namun, penumpang tetap setia pada KRL.

Hal itu terlihat dari padatnya setiap KRL yang melaju di lintas Bogor-Jakarta. Akibat pengurangan ini, ada penurunan daya angkut KRL lintas Bogor-Jakarta sekitar 30.000 penumpang dari normal sekitar 200.000 penumpang per hari.

Penumpang KRL di lintas Bogor merupakan yang terpadat dibandingkan jumlah penumpang KRL di lintas lain. Dari Stasiun Bogor, jumlah penumpang mencapai 35.000 orang per hari. Sementara di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam, dan Depok rata-rata penumpang mencapai 7.000-11.000 orang per hari di setiap stasiun.

Kepadatan penumpang antara lain terlihat pada KRL Commuter Line Bogor-Jakarta yang berangkat dari Stasiun Bogor pukul 07.00. Kereta sudah begitu padat dari Stasiun Bogor. Hal ini disebabkan KRL itu diapit dua KRL yang perjalanannya dibatalkan, yakni KRL pukul 06.40 dan 07.05.

Kondisi kereta bertambah sesak setelah memasuki Stasiun Cilebut, Bojong Gede, dan Citayam. Beberapa calon penumpang terlihat tak terangkut dan memilih menunggu KRL berikutnya.

Padatnya kereta membuat tak ada ruang untuk bergerak karena penumpang berjubel. Bahkan, penumpang yang ingin bergerak menuju pintu keluar dari jarak sekitar 5 meter perlu waktu lima menit.

Beberapa pintu KRL Commuter Line yang kerap menutup sebelum KRL berjalan diganjal penumpang sehingga penumpang bisa bergelantungan di pintu. Sebagian penumpang yang memburu waktu tetap memaksakan diri naik KRL yang sudah padat. Sementara KRL ekonomi kondisinya lebih padat. Penumpang yang tidak tertampung di kabin penumpang meluber hingga ke atap.

Nining (42), penumpang KRL dari Stasiun Depok, mengatakan, perjalanan KRL sehari-hari sudah sangat padat. ”Apalagi sekarang ditambah dengan pembatalan perjalanan,” kata karyawati di daerah Cawang itu.

Terprediksi

Yudi, penumpang KRL dari Stasiun Citayam, mengatakan, perjalanan dengan KRL lebih terprediksi ketimbang bus. ”Kalau naik bus bisa dua jam, kereta tak sampai satu jam,” ujar pekerja swasta di kawasan Cikini itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com