Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Feeder Transjakarta Jadi Pangkalan Ojek

Kompas.com - 21/10/2011, 10:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kesadaran warga untuk menjaga fasilitas umum sepertinya masih sangat minim. Setidaknya itulah yang terjadi di halte feeder bus transjakarta, Jalan Abdul Muis atau tepat di depan halte busway Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Halte feeder bus transjakarta yang seharusnya menjadi akses untuk mempermudah warga menggunakan layanan bus feeder transjakarta justru dijadikan pangkalan ojek.

Setiap hari di halte feeder bus transjakarta itu terdapat 7-10 pengojek yang mangkal. Mereka terlihat duduk-duduk di tangga halte feeder seraya berbincang dengan rekannya sambil menunggu penumpang yang datang. Tak hanya itu, sejumlah gelas yang masih berisi kopi atau susu juga diletakkan begitu saja. Tak pelak, kondisi ini tentu saja sangat mengganggu kenyamanan warga yang akan menaiki bus feeder transjakarta. Sebab, hampir seluruh tangga di halte itu diduduki oleh para pengojek sehingga kadang tidak bisa dilewati sama sekali.

Fitri (26), warga Jati Baru, Tanah Abang, mengeluhkan kondisi yang terjadi di halte feeder bus transjakarta tersebut. Terlebih, dia kerap menggunakan fasilitas itu untuk menuju kantor yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman.

"Jadi kurang nyaman saja, apalagi saya perempuan, kadang khawatir juga akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa saya," ujar Fitri, Jumat (21/10/2011). Untuk itu, dia berharap petugas melakukan penertiban sehingga halte itu dapat kembali seperti semula.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengaku belum mengetahui keadaan tersebut. Namun dirinya berjanji akan menertibkan para pengojek itu dan mengembalikkan halte feeder tersebut sesuai fungsinya.

"Segera kami cek ke lokasi. Kalau nanti memang benar kondisinya seperti itu, kami akan usir para pengojek tersebut. Karena itu kan fasilitas umum untuk warga," ujar Pristono, Jumat (21/10/2011).

Diungkapkan Pristono, keberadaan halte feeder bus transjakarta itu memang masih baru, sehingga fungsinya pun memang belum maksimal. Meski begitu, dia menegaskan akan memfungsikan seluruh fasilitas tersebut secara maksimal untuk warga, terutama bagi mereka yang akan menggunakan jasa transportasi Transjakarta.

Dia pun mengimbau, para pengojek dan warga lainnya dapat menjaga fasilitas umum yang ada. "Itu kan dibuat sebagai fasilitas umum dan untuk kepentingan bersama. Artinya, sudah selayaknya dijaga dan dipelihara," kata Pristono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com