Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salahkan Kami Naik ke Atap KRL

Kompas.com - 21/10/2011, 15:43 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurangan 29 rute ternyata berimbas pada para pelanggan kereta rel listrik (KRL) rute Bogor-Jakarta dan sebaliknya. KRL tampak semakin padat dan masyarakat harus rela menunggu jauh lebih lama dari biasanya.

"Bukan lama lagi saya nunggunya. Apalagi yang saya naiki KRL ekonomi. Pas datang sudah penuh sesak," kata salah seorang pengguna KRL ekonomi, Surya, di Stasiun Gondangdia, Jumat (21/10/2011).

Meskipun untuk jurusan Bogor-Jakarta hanya berkurang dua perjalanan KRL ekonomi dan jurusan Jakarta-Bogor hanya berkurang satu perjalanan KRL ekonomi, Surya mengaku sedikit terganggu dengan hal ini. Mengingat perbandingan perjalanan KRL ekonomi dan KRL commuter adalah satu banding tiga.

"Telat sedikit saja, nunggunya lama yang ekonomi. Saking penuh sesaknya, saya milih naik di atap. Biar sajalah, habis mau gimana? Daripada nunggu KRL selanjutnya lama banget," ungkap Surya.

Ia pun menuturkan keengganannya membawa kendaraan pribadi berupa sepeda motor. Mengingat kemacetan yang kerap terjadi dan justru menghambat perjalanannya. Menurut Surya, pengurangan perjalanan untuk perbaikan atau penambahan daya sebenarnya tidak masalah.

"Tidak masalah sebenarnya jika untuk perbaikan agar tidak sering turun pasokan listriknya. Tapi ya lebih bijaksana, jangan pas jam sibuk," katanya.

Berbeda dengan Jessica yang merupakan mahasiswi salah satu universitas negeri. Ia mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan pengurangan rute ini. Menurut Jessica, jika memang untuk perbaikan, tidak ada salahnya pengurangan untuk sementara.

"Saya untungnya nggak pernah nunggu lama sih. Kebetulan saya memang naiknya commuter. Kalau yang ekonomi memang lama," ujarnya.

Jessica mengungkapkan, KRL commuter yang ditumpanginya tidak penuh sesak. Hal ini lantaran KRL yang dinaikinya berlawanan arus, yakni jurusan Jakarta-Bogor pada waktu pagi hari.

"Biasanya naik sebelum pukul 09.00 pagi. Arahnya pun yang ke Bogor. Jadi, tidak terlalu penuh. Kalau pagi, kan, lebih banyak yang jurusan Bogor-Jakarta," ujarnya.

Sementara saat pulang dari kampus, ia mengatakan, jadwal kuliahnya sudah tidak terlalu padat sehingga biasanya sekitar pukul 15.00 sudah menaiki KRL commuter Bogor-Jakarta atau Depok-Jakarta. Ia pun tidak pernah mengeluh terlalu padat apalagi jika berada di kereta khusus wanita.

"Untungnya enggak pernah sampai sore banget pulangnya. Kalau mau beli tiket pun, saya biasa nanya yang duluan kereta yang mana," ujarnya.

Mengenai pemberitahuan tentang pengurangan rute ini diakuinya sudah diketahui sejak beberapa minggu yang lalu sehingga tidak terlalu kaget saat pengurangan benar diberlakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com