Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Itu dengan Keji Menghabisi Ibu dan Anak

Kompas.com - 22/10/2011, 02:46 WIB

Rabu (19/10) pukul 21.00, Ermawati (18), anak bungsu Safroni (61), datang ke ruang jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ermawati memastikan, jenazah dalam kardus yang ditemukan di Jalan Kurnia Gang D, RT 7 RW 17, Tugu Utara, Koja Utara, Jumat (14/10) pukul 15.00, benar kakak sulungnya, Hertati (35).

”Yang membuat saya yakin, ada tahi lalat di lengan kiri kakak. Saat polisi menunjukkan hasil otopsi rahang jenazah dalam koper yang ditemukan Sabtu (15/10) pukul 17.00 di Cakung Barat, RT 01 RW 04, Cakung, Jakarta Timur, saya juga yakin, jenazah itu Eryanti (6), anak bungsu kakak,” kata Ermawati yang bekerja sebagai pengasuh anak di Depok, Jawa Barat.

Jumat (20/10) pagi, sehari setelah identitas jenazah ibu dan anak itu terungkap, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya meringkus tersangka utamanya, A Rahman (26), di pabrik jok mobil di kawasan Sunter.

”Menurut Nurhani (21), anak kelima Safroni, Rahman punya codet di telinga. Dengan petunjuk itu, polisi menangkap dia,” kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Gatot Edy Pramono, Jumat.

Hasil DNA

Saat ditangkap, Rahman mengaku membunuh ibu dan anak itu dengan bantuan tersangka Kris. ”Pelaku utamanya tetap Rahman. Kami menjerat dia dengan Pasal 340 KUHP karena merencanakan dan membunuh,” ujar Kepala Subdit Umum Direskrimum Ajun Komisaris Besar Helmy Santika di sela pemeriksaan kedua tersangka di Jaktim.

”Pengungkapan kasus ini menandai pembentukan tim khusus kasus pembunuhan dan penculikan di Ditreskrimum. Karena menjadi proyek percontohan, kami harus bekerja maksimal,” kata Kepala Unit 1 Subdit Umum merangkap ketua tim, Komisaris Budi Hermanto.

Karena dikejar target maksimal, timnya berusaha mengungkap kedua kasus sebelum hasil uji DNA selesai. ”Sehari setelah jenazah Hertati ditemukan, kami sudah menemukan dan memantau gerakan tersangka. Namun, karena bukti dan saksi belum cukup, kami hanya mengamati dari jauh,” kata Budi.

Ditagih menikah

Saat diperiksa, Rahman mengaku, Kamis (13/10) malam, seusai berhubungan intim, Hertati menagih janji Rahman menikahi dirinya. Sebab, usia kandungan korban sudah masuk empat pekan. Rahman kalap sebab pacar Rahman lainnya yang juga tengah mengandung dua bulan berulang kali minta dinikahi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com