JAKARTA, KOMPAS.com- Psikolog forensik dari Universitas Bina Nusantara Reza Indragiri Amiel mengatakan, dalam kasus mayat dalam kardua dan koper (pembunuhan ibu dan anak oleh pelaku yang sama), masyarakat termasuk para pengamat, bias melihatnya.
"Aksi sekeji itu tidak banyak, tapi kita melihatnya secara berlebihan," katanya.
Padahal, lanjut Reza, latar masalahnya adalah hubungan seksual di luar pernikahan yang berbuah kehamilan. Hal ini sangat banyak terjadi dan seharusnya semua pihak mendapat satu pembelajaran lagi tentang risikonya.
"Tapi anehnya, tidak ada pembahasan yang berangkat dari situ. Jadi, sedikit namun dahsyat dapat mengisap perhatian kita. Sementara yang banyak namun kadung 'merakyat' malah kita tak tanggapi," kata Reza lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.