Perubahan pola perjalanan KRL ini dilakukan untuk mendongkrak daya angkut. Makmur mengatakan, dengan pola perjalanan baru, jarak tempuh sebagian besar KRL akan semakin pendek sehingga perjalanan di lintas itu bisa bertambah.
Tahun 2010, penumpang KRL tercatat 124,287 juta orang. Apabila dirata-rata, daya angkut KRL dalam sehari hanya 340.000 orang.
PT KAI selaku induk perusahaan PT KCJ menargetkan daya angkut KRL tahun 2012 rata-rata 465.000 orang per hari. Langkah ini merupakan tahapan untuk mencapai pertumbuhan penumpang KRL 1,2 juta orang per hari pada 2019.
Secara terpisah, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya juga berencana menambah lima stasiun baru di dalam Jakarta. Kelima stasiun itu adalah Mampangbaru, Roxy, Matraman, Tomang, dan Bandengan.
Selain itu, sejumlah peron stasiun juga akan diperpanjang untuk meningkatkan daya tampung penumpang yang menunggu kereta. Rencana pembangunan stasiun baru dan peningkatan kapasitas stasiun ini dilakukan secara bertahap hingga 2019.
Sejumlah stasiun juga telah didesain agar bisa terintegrasi dengan moda angkutan lain seperti busway.