Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Melingkar KRL Tingkatkan Kapasitas Penumpang

Kompas.com - 27/10/2011, 16:47 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur melingkar Kereta Rel Listrik (KRL) yang akan dioperasikan pada Desember mendatang bertujuan untuk mengurangi persilangan. Dengan demikian, kapasitas daya angkut penumpang KRL pun diharap dapat meningkat ke depannya.

"Penumpang diharapkan semakin meningkat karena perjalanan kereta akan bertambah frekuensinya," kata Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Makmur Syaheran, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Saat ini, PT KCJ sedang mengukur potensi peningkatan daya angkut dengan bertambahnya frekuensi ini. Pada saat diberlakukan perubahan sistem menjadi single-operation saja, peningkatan penumpang mencapai empat persen dari jumlah penumpang 390.000 per hari.

"Jarak antar kereta dulu 15 menit. Saat ada single operation berkurang jadi 10 menit. Dengan adanya jalur melingkar ini ditargetkan jadi delapan menit headway-nya," jelasnya.

Saat ini, jumlah penumpang KRL tertinggi berasal dari Bogor yakni sebanyak 60 persen dari jumlah total pengguna KRL. Untuk itu dari enam rute, dua rute melayani rute Bogor.

Meskipun begitu, pelaksanaan jalur melingkar ini memiliki kendala pada perlintasannya. Jika sudah beroperasi efektif setiap perlintasan kereta harus ditutup setiap tiga atau empat menit sekali.

"Perkiraannya kereta datang di tiap stasiun sekitar delapan menit. Perlu waktu untuk buka-tutup pintu, kendaraan berhenti dulu jadi pintu perlintasannya ditutup 3-4 menit sekali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com