Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Indonesia Pangkas Produksi 50 Persen

Kompas.com - 31/10/2011, 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir Thailand yang melanda Honda Thailand kini berakibat langsung terhadap PT Honda Prospect Motor (HPM), APM Honda di Indonesia. Perusahaan tersebut secara resmi hari ini mengumumkan pengurangan produksinya di Indonesia hingga 50 persen dari 2 shift menjadi 1 shift kerja. Pernyebabnya, keterbatasan pengiriman komponen.

"Honda Indonesia masih beruntung karena sempat memesan lebih besar pada akhir September dan awal Oktober. Produksi pun masih bisa dipertahankan, walau hanya 1 shift," ungkap Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, kepada Kompas.com, Senin (31/10) petang ini.

Dalam kondisi normal (2 shift), pabrik perakitan HPM di Karawang, Jawa Barat, bisa memproduksi sampai 5.000 kendaraan per bulan, terdiri dari tiga model utama, yaitu Jazz, CR-V, dan Freed. Dengan kondisi ini, dipastikan dealer akan sulit mendapat barang karena pasokan pasar terpangkas setengah, tinggal 2.000-2.500 unit per bulan.

"CR-V, Freed, dan Jazz tetap ada November, tetapi terbatas," lanjut Jonfis. Selain menunggu kepastian produksi di Thailand, Honda Indonesia secara bertahap mulai mengalihkan pasokan komponen dari Jepang. Untuk Freed, misalnya, pasokan komponen sudah dipastikan datang dari Negeri Sakura mulai bulan depan.

CBU
Honda Indonesia juga mengaku sudah kehabisan stok untuk produk impor CBU dari Thailand, seperti City, Civic, dan Accord. Impor terakhir pada September. "Mulai bulan depan, sudah tidak ada lagi pengiriman dari Thailand," ungkap Jonfis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com