Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Rezeki Idul Adha, Jualan Plastik di Istiqlal

Kompas.com - 06/11/2011, 13:10 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masjid Istiqlal baru akan membagi kupon kurban Istiqlal kepada jemaahnya, Senin (7/11/2011) pukul 04.00 WIB dini hari. Namun, hampir di setiap pintu masuk masjid tampak beberapa pria dan wanita menjual plastik hitam untuk wadah daging kurban jemaah.

Rochmadi, misalnya, pria asal Depok ini sejak pagi pukul 05.00 WIB telah berangkat dari rumahnya untuk menjajakan plastik hitam di Istiqlal. Untuk plastik ukuran besar dihargainya Rp 2.000, sedangkan untuk ukuran sedang dijual dengan harga Rp 1.500.

Ia mengaku sehari-hari bekerja sebagai penjual pulsa di pinggir jalan. Namun, demi menambah penghasilan, ia rela meninggalkan ritual merayakan Idul Adha bersama keluarga dan menuju ke Jakarta. "Ya lumayan buat tambah-tambah duit. Ini sejak pagi tadi saya sudah dapat Rp 350.000. Ada yang kasih uang lebih. Alhamdulilah, enggak sia-sia saya ke sini," ujar Rochmadi kepada Kompas.com.

Sesekali ia duduk beristirahat di pinggiran jalan sambil melihat jemaah yang masuk. Di tengah usahanya menawarkan plastik, Rochmadi sempat mengikuti shalat Id. Apalagi, ia memang telah berpakaian baju koko berwarna coklat dan sebuah sarung yang ditaruh dalam tasnya.

Rochmadi berencana akan datang lagi sore hari saat pemotongan kurban dan saat pembagian esok pagi. "Ya, katanya memang besok sih dibagikan kurbannya. Tapi enggak apa-apa jualnya sekarang saja. Mumpung banyak yang datang," lanjutnya. "Semoga aja sore dan besok dapat lebih banyak pembeli lagi," sambungnya.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, gerombolan tunawisma dan anak jalanan yang biasanya berjejal di depan Istiqlal tak begitu banyak jumlahnya. Menurut salah satu panitia yang berjaga di depan masjid, mereka kemungkinan baru akan ramai mendatangi masjid pada Senin esok saat pembagian kurban. "Mereka enggak banyak yang datang hari ini. Besok itu baru ramai sekali biasanya biar dapat kurban," ujar petugas bernama Kosim tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com