Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dua RW Kamal Muara Terkena Banjir Rob

Kompas.com - 28/11/2011, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Air pasang laut (rob) membuat warga di Kelurahan Kamal Muara, Pluit, dan Kapuk Muara, Senin (28/11/2011) teredam dengan mencapai ketinggian 50 centimeter.

Perumahan elit Pantai Mutiara, pun terkena imbasnya. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pun melakukan peninjauan ke dua lokasi rob yakni di Pompa Air Pantai Mutiara dan Jembatan Muara Angke.

Ratusan rumah di kelurahan Kamal Muara, tepatnya di RW 04, ketinggian air mencapai 75 centimeter. Rumah warga pun disaat datangnya banjir Rob, dipenuhi sampah kiriman.

"Saya ini sejak empat hari, setiap harinya membersihkan sampah akibat banjir rob," ujar Ester (45) warga RW 04. Dikatakannya, saat ini pihak kelurahan belum memberikan bantuan kepada warga, dengan adanya musibah banjir rob.

Diungkapkan Ester, seharusnya, tanggul penyanggah rob, seharusnya ditinggikan. "Sejak tahun 2009 lalu, tanggul tidak pernah ditinggikan. Padahal, rob sudah menjadi langganan warga Kamal Muara.

Menurut Jaenudin petugas Posko Banjir Jakarta Utara, mengatakan saat ini lokasi yang terkena rob, di pertigaaan Jalan RE Martadinata, pintu air pasar ikan, perumahan nelayan Angke akibat limpasan air laut yang meluap.

"Biasanya air pasang laut, datang pagi hari. Siang harinya sih surut mas," ujarnya. Dikatakannya, Jalan RE Martadinata pun ketinggian air mencapai 85 centimeter. Kendaraan yang akan melintas pun terpaksa harus dialihkan. "Kalau di Jalan RE Martadinata, ketinggian air membuat pengendara motor maupun mobil tidak dapat melintas," jelasnya.

Rob diungkapkan Jaenudin, disebabkan air laut di sepanjang pantai utara Jakarta meluap. Bahkan air dari 13 sungai yang bermuara di Jakarta Utara pun turut meluap. Pantauan alat pengukur di pelabuhan Tanjungpriok, air laut dari ketinggian 180 centimenter naik menjadi 228 centimeter. Bahkan pantai Carnaval dan Pantai Marina Ancol pun, terkena rob, dengan ketinggian mencapai 25 centimeter.

Sementara itu, Wawan (45) sopir Mikrolet M 15 jurusan Tanjungpriok-Stasiun Kota mengatakan, dengan adanya banjir rob, terpaksa tidak dapat beroperasi.

"Gimana mau narik penumpang. Banjirnya di simpang pengadilan Jakarta Utara, air pasang laut membuat mesin mobil mati," keluh ayah tiga anak tersebut. "Tinggi air setiap malam 30 centimeter," paparnya.

Diungkapkannya, setiap tengah malam, air masuk melalui celah-celah di pintu depan rumahnya. Air tak lagi masuk melalui dinding dari kayu di bagian belakang rumah setelah ia buat gundukan tanah untuk menghalang air.

Lurah Kamal Muara Tri Subektyo saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini ada dua RW yang terkena air pasang laut. "RW 01 dan 04 terkena rob. Tapi kawasan yang terkena rob, kebanyakan adalah daerah RTH dan tempat serapan air hujan di pinggir laut," tandasnya.

Tanggul yang dikatakan warga belum diperbaiki, hal itu dibantah Tri Subektyo. Sejak tahun 2003 lalu, tanggul sudah ditingikan 60 centimeter. Namun peninggian hanya mencapai 700 meter. "Akhir Oktober ini sedang dilakukan perbaikan, dengan menambah batas ketinggian tanggul mencapai 2 meter," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com