Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Akan Perpanjang Dermaga Pelabuhan Merauke

Kompas.com - 30/11/2011, 12:49 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) akan memperpanjang dermaga Pelabuhan Merauke, Papua, sepanjang 100 meter dengan lebar 35 meter. Dermaga baru itu bakal dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.

"Rencananya, perpanjangan akan dikerjakan tahun 2013. Dana yang dibutuhkan untuk memperpanjang dermaga 100 meter dibutuhkan dana hingga Rp 30 miliar," ungkap Manager Sumber Daya Manusia dan Umum, PT Pelindo (persero) IV Cabang Merauke, Mohammad Sofyan, Rabu (30/11/2011) di Merauke.

Sofyan mengungkapkan, dermaga umum Pelabuhan Merauke memiliki panjang total 158 meter dengan lebar 15 meter. Dengan ukuran panjang itu, kondisi dermaga umum masih memadai untuk bersandar kapal-kapal besar pengangkut peti kemas berukuran hingga 3.000 gross ton (GT), dengan panjang kapal 85-100 meter.

"Setiap bulan rata-rata ada dua kapal pengangkut peti kemas yang sandar. Bila menjelang Lebaran atau Natal bisa sampai 3 kapal," kata Sofyan.

Sofyan menuturkan, pembangunan dermaga baru tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan aktvitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Merauke. Dermaga baru itu bakal dikhususkan untuk kegiatan bongkar muat peti kemas. Sementara dermaga lama diperuntukan bagi kapal-kapal kargo nonpeti kemas dan kapal penumpang.

"Untuk kapal kargo biasa, setiap bulan rata-rata ada sekitar enam kunjungan kapal, sedangkan kapal penumpang dua," ujar sofyan.

Menurut Sofyan, sumber dana pembangunan dermaga baru berasal dari internal perusahaan. Namun PT Pelindo membuka diri bila pihak pemerintah ingin berinvestasi, membiayai pembangunan perpanjangan dermaga itu.

Ia menambahkan, untuk mendukung Program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFFE), sempat ada tawaran dari Pemerintah Kabupaten Merauke ingin membangun dermaga baru. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Biaya pembangunan memang sangat besar, karena material, seperti batu dan pasir harus didatangkan dari luar pulau.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com