Pola Jalur Melingkar KRL, Jangan Buat Pengguna Telantar

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba pola jalur melingkar atau pola loopline Kereta Rel Listrik (KRL) yang dimulai sejak tanggal 1 Desember lalu berimbas kekacauan penumpang di stasiun transit yaitu Stasiun Manggarai. Untuk itu, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) harus segera melakukan evaluasi pada akhir pekan ini mengingat pada tanggal 5 Desember pola ini resmi dioperasikan.

"Sebaiknya, akhir pekan ini PT. KAI harus melakukan evaluasi. Jika perlu kembalikan ke sistem awal dulu," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan, saat dihubungi wartawan, Sabtu (3/12/2011).

Menurutnya, kekacauan terhadap uji coba pola jalur melingkar KRL ini menjadi sebuah catatan bagi PT. KAI untuk mempertimbangkan perubahan pola baru semacam ini. Ini perlu dilakukan agar para pengguna KRL merasa dilayani dengan baik.

"Janganlah terus-terusan menelantarkan pengguna KRL. Kalau begini pengguna yang merasa dirugikan bisa gugat PT. KAI," ungkap Tigor.

Ia juga menyarankan agar dilakukan pembicaraan dengan stakeholders dan Pemerintah Daerah terkait. Koordinasi antar semua pihak diharapkan dapat membuahkan sebuah solusi yang konkret dan membawa dampak positif bagi bagi masyarakat.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan uji coba pola jalur melingkar operasi Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek terhitung dari 1-4 Desember. Sementara pada tanggal 5 Desember mendatang, pola ini akan efektif beroperasi. Tujuan dari program ini adalah menyederhanakan pola operasional dan mengurangi overlap rute kereta api. Selain itu, penerapan pola ini juga untuk mengurangi perpotongan di antara perjalanan KRL dan meningkatkan kapasitas angkut.

Dari 37 rute yang ada, dipotong menjadi enam rute saja yang beroperasi. Enam rute yang akan diterapkan adalah sebagai berikut rute Bogor/Depok - Manggarai - Jakarta Kota, kemudian rute Bogor/Depok - Tanah Abang - Pasar Senen - Jatinegara, rute Bekasi - Jatinegara - Manggarai - Jakarta Kota, rute Parung Panjang/Serpong - Tanah Abang, rute Tangerang - Duri dan rute Tanjung Priok - Jakarta Kota.