Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Raksasa Disiapkan

Kompas.com - 07/12/2011, 05:05 WIB

Jakarta, Kompas - Untuk mengatasi ancaman rob yang semakin nyata di Jakarta, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari strategi jangka pendek, meninggikan tanggul di sepanjang pesisir Jakarta, hingga menyiapkan megaproyek pembuatan tanggul laut raksasa, Giant Sea Wall.

Proyek peninggian tanggul laut sepanjang 32 kilometer itu kini sudah berjalan. Ketinggian tanggul, yang semula bervariasi 0,8 meter hingga 2,5 meter, diseragamkan menjadi 3 meter. Proyek ini ditargetkan selesai 2012.

Menurut Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Novizal, dari total panjang tanggul itu, hanya 8 kilometer yang dibiayai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 90 persen telah rampung. Sisanya, 24 kilometer, dibiayai pihak swasta dan badan usaha milik negara di sepanjang pesisir utara.

”Peninggian tanggul memang merupakan langkah paling efektif mengurangi potensi rob. Namun, hal ini tidak bersifat permanen karena daya tahannya 5-10 tahun,” ujarnya.

Kendati demikian, langkah ini dinilai bisa menjadi solusi sementara menahan rob sambil menunggu pembangunan tanggul laut raksasa dimulai.

Proyek Giant Sea Wall memang proyek prestisius. Proyek ini ditargetkan dimulai pada 2015 dan terwujud tahun 2025.

Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki dalam bukunya, Obsesi Spektakuler Pemprov DKI, meyakini pembangunan tanggul raksasa ini merupakan jalan keluar bagi Jakarta untuk menghadapi ancaman rob.

Namun, karena pembangunannya membutuhkan dana besar, pekerjaannya harus dilaksanakan bertahap dengan dukungan bantuan dana dari Belanda. Agar memberikan manfaat ganda, pembangunan tanggul itu juga akan disertai reklamasi pantai. Gagasan reklamasi lebih dititikberatkan pada pertimbangan perluasan lahan dan ekonomi.

Rencana ini pun sudah tertera dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2011-2030. Tertulis, pembangunan tanggul raksasa diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara sepanjang 32 kilometer dari batas timur hingga barat pantai Jakarta.

Rencana ini pun sepertinya sudah diamini pemerintah pusat. ”Kementerian PU (Pekerjaan Umum), Pemerintah Belanda, dan Provinsi DKI Jakarta memang sudah menyusun alternatif rencana meski belum final. Nah, jadi bentuk tanggulnya bukan tembok, melainkan berupa lahan hasil reklamasi,” ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Selasa (6/12), di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com