Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Tolak Adegan Rekonstruksi Kasus Raafi

Kompas.com - 13/12/2011, 20:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga tersangka dalam kasus pembunuhan Raafi Aga Winasya Benjamin (17) menolak hampir semua adegan rekonstruksi pembunuhan. Mereka menganggap adegan-adegan itu tak sesuai fakta.

Rekonstruksi pembunuhan pelajar SMA Pangudi Luhur itu dilakukan pada Minggu (11/12/2011) di tiga lokasi berbeda. Selain di kafe Shy Rooftop tempat Raafi ditusuk, rekonstruksi juga dilakukan di Jalan TB Simatupang dan kediaman Febri di kompleks Pesona Khayangan, Depok. Tersangka yang menolak adegan rekonstruksi itu adalah Sher Mohammad Febriawan, Connie, dan Abel.

Kuasa hukum ketiga tersangka, Lisa Agustiana, mengatakan bahwa kliennya nyaris menolak seluruh adegan. "Klien kami nyaris menolak seluruh adegan dari awal sampai akhir karena tidak sesuai dengan fakta yang dilihat klien kami di lokasi," ucap Lisa, Senin (12/12/2011) di Mapolrestro Jakarta Selatan.

Beberapa adegan yang ditolak itu yakni adegan ketika Connie terjatuh di lantai dansa Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Berdasarkan pengakuan Connie, ia terjatuh akibat keributan yang terjadi di tengah lantai dansa.

"Jadi bukan dia yang menciptakan keributan. Kami pun mempertanyakan kalau dia disebut mengeroyok karena dia jatuh akibat kericuhan sebelumnya," kata Lisa.

Saat Connie terjatuh, tersangka lain, yakni Abel dan Toga, membantunya berdiri. Dari cerita versi Connie, ketiga orang tersebut kemudian menghampiri suami Connie, yakni Febri, di meja 48. Febri adalah tersangka utama dalam kasus ini.

Di meja tersebut, Febri sedang duduk bersama-sama dengan saksi Michael dan teman-temannya. Tetapi, saat dilakukan rekonstruksi, ada tersangka lain bernama Robie yang membantu Connie berdiri.

"Padahal hanya ada Toga dan Abel. Karena saat itu situasi sudah tidak kondusif, Febri mengajak istrinya pulang. Mereka langsung pulang diikuti Abel, Toga, Helmi, dan Fajar," ujar Lisa.

Pada rekonstruksi kemarin, ada adegan penitipan pisau yang dipakai menusuk Raafi oleh Febri kepada saksi San. Adegan ini dengan tegas dibantah oleh Febri. Ia enggan memeragakan adegan itu lantaran mengaku tak tahu-menahu peristiwa penusukan Raafi. Alhasil, adegan pun diganti dengan pemeran pengganti.

Adegan selanjutnya adalah saat Abel dan Toga naik mobil Ford Everest bersama Febri dan Connie menuju kediaman suami-istri itu di komplek Pesona Khayangan, Depok. Sementara itu, Fajar dan Helmi naik taksi menuju rumah Helmi di Jalan Ternate, Jakarta Pusat.

Di dalam rekonstruksi pada Minggu sore itu, polisi melakukan reka adegan juga di pinggir Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Di situ ada adegan penggantian pelat nomor Lemhannas 5234-12 yang melekat di mobil Ford Everest milik Febri dengan pelat sipil B 234 BL.

"Padahal, di dalam BAP, klien kami hanya ada di dua tempat, yakni di Shy Rooftop dan perjalanan menuju Depok. Dia di TB Simatupang itu bukan ganti pelat, tapi untuk membeli rokok," ucap kuasa hukum lainnya, Endi Martono.

Kuasa hukum pun menuding adanya ketidakcocokan pernyataan kliennya dengan rekonstruksi yang ada. "Kami menduganya ini rekonstruksi atas dasar kesaksian salah satu tersangka karena sangat tidak sesuai dengan keterangan klien kami," kata Lisa.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan mengatakan, pihaknya melakukan rekonstruksi sesuai dengan kesaksian dan alat bukti yang ada.

"Kalau ada yang tidak diterima tersangka, silakan saja, karena kami sudah siapkan peran pengganti. Tetapi kami punya dasar kesaksian dan alat bukti yang cukup dalam rekonstruksi itu," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com