Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Warga Jahit Mulut di Depan DPR

Kompas.com - 19/12/2011, 13:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Delapan warga Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menjahit mulutnya di depan Gedung DPR, Senin (19/12/2011). Mereka menolak kegiatan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pulau Padang.

Aksi jahit mulut itu dilakukan sejak pagi tadi. Mereka berbaring di bawah tenda seadanya yang dibangun di depan pagar Gedung DPR. Sebenarnya, delapan orang itu bersama sekitar 90-an orang lain sudah menduduki depan Gedung DPR sejak Jumat pekan lalu.

Mereka yang menjahit mulutnya adalah Muslim, Busyro, Misri, Tunaidi, Yahyah, Tamsur, Sutoto, dan seorang perempuan bernama Purwati. Saat ini, para anggota dewan tak ada di Gedung DPR lantaran tengah masa reses.

Isnadi, koordinator lapangan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelamatan Pulau Padang, mengatakan, warga lain akan menyusul menjahit mulutnya. "Tadi tim medis belum hadir. Jadi, delapan warga menjahit sendiri mulutnya. Warga lain besok akan bergabung," kata Isnadi di lokasi.

Isnadi mengatakan, warga menolak Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 327 Tahun 2009 yang memberi izin konsesi hutan tanaman industri (HTI) seluas 41.205 hektar kepada RAPP.

Isnadi menambahkan, masyarakat resah atas operasional RAPP yang mengancam kelangsungan hidup. "Saat hutan dibabat, dibuat kanal-kanal, akan meningkatkan abrasi sehingga pulau terluar Indonesia itu terancam tenggelam. Operasional itu juga mengganggu pertanian warga," kata dia.

Dikatakan Isnadi, ini aksi jahit mulut yang kedua. Pertama, warga sudah menjahit mulutnya di depan Gedung DPRD Riau pada pertengahan November 2011. Namun, tak ada tanggapan dari DPRD.

Oleh karena itulah warga melanjutkan aksinya di Jakarta. "Di sini pemerintah pusat. Kita berharap ada perhatian khusus untuk menyelesaikan Pulau Padang ini," kata dia.

Sampai kapan aksi jahit mulut itu akan dilakukan? "Sampai ada respons," jawab Isnadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com