JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi rencana penggunaan tiket elektronik untuk transjakarta pada 2012, Pembina Komunitas Suara Transjakarta, Yanto Sugiharto, mengatakan, hal tersebut dapat berjalan dengan baik jika sosialisasi terhadap masyarakat lancar sehingga penumpang paham.
"Yang penting sekarang masyarakatnya juga. Jika mereka teredukasi dengan baik, maka penerapan apa pun pasti lancar," kata Yanto di Gedung 2 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Senin (19/12/2011).
Pemerintah juga harus memegang komitmen terhadap peraturan-peraturan yang diberlakukan kepada masyarakat. Sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang cara menggunakan tiket elektronik ini harus gencar sehingga masyarakat tidak kesulitan saat penerapan nanti.
Yanto menilai, keberadaan tiket elektronik itu merupakan terobosan yang bagus untuk mengatasi kebocoran tiket yang rawan terjadi pada tiket manual seperti sekarang. Bahkan, dia menyayangkan, tiket elektronik yang sempat berlaku di Koridor I (Blok M-Kota) sudah tidak berfungsi lagi.
Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta M Akbar mengungkapkan, kemungkinan kebocoran tiket manual kecil terjadi. Ini karena tiap tiket kertas transjakarta tersebut dicetak dengan nomor yang unik dan berbeda satu sama lain. Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada nomor seri tiket kertas yang sama dijual kepada penumpang transjakarta. Tiket tersebut lalu didistribusikan ke semua halte transjakarta yang saat ini sebanyak 10 koridor.
Namun, keberadaan tiket elektronik pada tahun depan ini diperlukan demi menghindari salah perhitungan dan dapat mengakumulasi dengan tepat jumlah penumpang transjakarta. Dengan demikian, peningkatan yang harus segera dilaksanakan pihaknya dapat diperkirakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.