Depok, Kompas
”Kami tidak akan membiarkan angkot asing melintas di jalur yang bukan trayeknya. Kami perintahkan seluruh sopir dan
Hal yang sama dilakukan warga Jalan Raden Saleh, Depok, di sekitar tempat tinggal R. Mereka yang mangkal di pangkalan ojek bergantian mengawasi angkot asing melintas. Menurut HS (41), suami R, warga setempat sepakat mengawasi angkot yang melintas di luar trayek, apalagi pada malam hari.
Di sekitar rumah R, tidak jauh dari persimpangan Jalan Tole Iskandar, melintas angkot D 06, D 08 (Depok-Kampung Sawah), D 04 (Depok Timur-Pasar Minggu), D 09 (Depok-Kampung Sawah), dan D 10 (Kampung Sawah-Depok). Inspeksi dan penjagaan ini dilakukan guna menghindari terjadinya berbagai kemungkinan, termasuk ancaman terhadap keluarga R.
Sementara itu pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pemerkosaan di dalam angkot. Selain tim reserse dari Polres Kota Depok, pengejaran juga dibantu oleh tim dari Polda Metro. Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni hanya mengatakan tim sedang bergerak. Pihaknya tidak dapat membuka secara detail upaya pengejaran oleh tim.
”Jika kami sampaikan pada saat pelaku belum tertangkap, semua bisa kacau. Mohon pengertian dan kesabarannya,” kata Mulyadi.
Mulyadi juga merespons mengenai minimnya penyebaran sketsa pelaku ke ruang publik. Penempelan sketsa di ruang publik bisa membantu polisi, tetapi sebaliknya juga malah merugikan proses penyidikan yang sedang berlangsung.
”Dengan diumumkannya sketsa, pelaku dapat membatasi ruang geraknya sehingga dapat menyulitkan pengejaran kami,” kata Mulyadi.
Sebelumnya, polisi berhasil menemukan angkot M-26. Angkot yang diduga sengaja dibuang pelaku itu diparkir di halaman Markas Polsek Cimanggis, Jalan Raya Bogor.
Seiring dengan ditemukannya angkot itu, polisi telah memeriksa Umar yang adalah penyewa angkot. Umar merupakan penyewa pertama dari empat penyewa yang ada. Polisi tengah membidik penyewa terakhir yang diduga komplotan pelaku perampokan disertai pemerkosaan.
Hingga Selasa sore, pihak keluarga R belum mendapat kabar mengenai hasil penangkapan pelaku. Joy (50), paman R, berharap pelaku pemerkosaan segera tertangkap. Penangkapan pelaku, katanya, dapat mengobati sakit dan duka yang dialami keluarga besar R.
Setelah peristiwa pemerkosaan itu, R belum pulang dari Rumah Sakit Polri RS Sukanto, Jakarta Timur.