Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Koridor XI Transjakarta Berbahaya

Kompas.com - 22/12/2011, 10:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Koridor XI Transjakarta (Kampung Melayu-Pulogebang), yang akan dioperasikan pada akhir Desember 2011, ternyata beberapa jalurnya belum sepenuhnya siap. Bahkan, pada beberapa titik di antaranya, di Jalan Bekasi Raya, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Sumarno, dan Jalan Penggilingan, terlihat belum rata sehingga bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.

Sejumlah ruas jalan yang dijadikan mix traffic, hingga saat ini belum diratakan. Yakni, antara ruas jalan eksisting dan mix traffic terlihat tidak rata sehingga membahayakan pengendara sepeda motor karena jalur mix traffic posisinya lebih tinggi 10-15 sentimeter daripada jalan eksisting atau yang aslinya. Itu terutama ruas jalan dari arah Pondok Kopi ke Kampung Melayu. Sementara arah sebaliknya, bus transjakarta memiliki koridor khusus yang dibatasi separator setinggi 50 sentimeter.

Ilham (40), seorang pengendara sepeda motor yang setiap hari melintas di kawasan tersebut mengatakan, jika jalur mix traffic itu tidak diratakan, sangat membahayakan pengendara sepeda motor. Sebab posisinya lebih tinggi dari jalan biasa. Jika malam hari, banyak pengendara motor yang tak mengetahui adanya perbedaan jalan tersebut. Sehingga banyak yang terkejut saat berpindah dari jalan eksisting ke jalur mix traffic.

"Terutama malam hari, tidak banyak yang tahu kalau jalan ini tidak rata. Akan berbahaya bagi sepeda motor kalau terjadi hujan di malam hari, jika tidak tahu bisa terpeleset," ujar karyawan pabrik di kawasan industri Pulogadung itu, Rabu (21/12/2011).

Kasudin Perhubungan Jakarta Timur Mirza Soelarso mengakui adanya jalan yang tidak rata di Koridor XI Transjakarta. Jika tidak segera diratakan, dia khawatir membahayakan pengendara sepeda motor.

"Kami telah usulkan ke Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta agar jalan yang belum rata itu diperbaiki lagi. Targetnya dalam pekan ini perbaikannya dikebut agar cepat rampung sebelum koridor XI dioperasikan," kata Mirza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com