Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PAM Jaya: "Rebalancing" Kontrak Palyja

Kompas.com - 23/12/2011, 18:34 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Widayanto Kaderi resmi menjadi Direktur Utama PAM Jaya setelah serah terima jabatan, Jumat (23/12/2011) siang tadi. Posisi mantan Direktur Teknik PAM Jaya itu menggantikan Dirut PAM Jaya, Mauritz Napitupulu, yang diberhentikan secara mendadak.

Sri menuturkan, visinya memimpin PAM Jaya saat ini adalah mewujudkan tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang harus segera terselesaikan, yaitu memberikan pelayanan air bersih kepada warga DKI Jakarta seluas mungkin. Ada empat program akan menjadi fokusnya saat menjabat, yaitu menyelesaikan masalah PAM Jaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani warga Jakarta melalui kedua mitra swastanya, yakni PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Fokus selanjutnya adalah mencari sumber air lainnya sehingga tidak tergantung pada Tangerang dan Waduk Jatiluhur. Peningkatan ketahanan air di Jakarta yang hingga kini baru mencapai 2 persen juga menjadi salah satu visinya.

"Jakarta sebenarnya memiliki 13 sungai yang airnya bisa diolah menjadi air bersih, dengan teknik seperti ultrafiltrasi dan membran," jelas Sri seusai acara serah terima jabatan di Kantor PAM Jaya, Jalan Penjernihan 2, Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Sementara itu, program terakhir darinya adalah menurunkan tingkat kehilangan air atau non-revenue water (NRW) yang saat ini masih tinggi, yaitu mencapai 44 persen. Namun, kata dia, prioritas utamanya adalah segera menyelesaikan rebalancing Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Palyja yang belum juga selesai.

"Saya berkomitmen segera menyelesaikan rebalancing ini. Kalau tidak segera selesai, maka Pemprov DKI dan warga Jakarta akan menanggung beban sangat berat," tuturnya.

Beban tersebut terkait dengan kenaikan tarif yang diperkirakan naik hingga Rp 22.000. Belum lagi angka defisit yang mampu menembus angka hingga Rp 10,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com