Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bekerja Masih Dominasi Pilih Susu Formula

Kompas.com - 23/12/2011, 21:09 WIB
Ayu Sulistyowati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Alasan ibu bekerja sehingga sulit memberi asupan air susu ibu (ASI) hingga bayi 24 bulan masih mendominasi pemilihan susu formula sebagai solusi. Bahkan, rendahnya ibu menyusui ini hampir merata di seluruh Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Karena itu, propaganda agar ASI tetap menjadi pilihan bagi para ibu terus ditingkatkan. Namun, peran lingkungan sekitar ibu, seperti suami hingga keluarga sekitarnya, juga menentukan.

"Memang menjadi sia-sia jika seorang ibu memiliki semangat menyusui, tetapi tidak didukung suami dan lingkungan sekitarnya. Apalagi, kendala pekerjaan sehingga menyulitkan memberikan asupan ASI kepada bayi. Program ASI dan melawan susu formula tidak hanya untuk kaum perempuan saja, tetapi juga kaum laki-laki," kata Ketua Satgas ASI Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia I Gusti Ayu Nyoman Partiwi pada acara ASI Healing Mother Earth di Desa Kertalangu, Denpasar, Bali, Jumat (23/12/2011) malam.

Ia menambahkan, program ASI ini tidak terhenti pada bagaimana dan strategi menyusui sukses hingga bayi berusia dua tahun, tetapi juga memberi pengertian edukasi terhadap anak. Kelebihan ASI, lanjutnya, terletak pada kekebalan daya tubuh bayi.

Akan tetapi, orangtua tetap harus memberi bimbingan dan latihan terhadap sang bayi agar pertumbuhannya juga terangsang baik karena dasarnya sudah mendapatkan asupan yang baik dari ibunya, lanjut Tiwi.

Selain itu, ia juga berharap para ibu berani melawan mitos-mitos, termasuk berani melawan dokter atau pihak rumah sakit seusai persalinan agar tidak bersedia dipisahkan dengan bayinya.

Menurut Gusti Ayu, pemisahan bayi dari ibunya setelah melahirkan bisa menjadi awal melenggangnya susu formula di perkenalkan kepada bayi dan sulit menerima ASI.

Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Provinsi Bali Bikin Suryawan mengakui masih rendahnya kesadaran ibu menyusui.

Sejak Juli tahun ini, beberapa dokter dan ibu perhatian terhadap ASI di Bali membentuk komunitas Bali Peduli ASI. Mereka tengah gencar mengajak ibu-ibu bekerja untuk tetap bisa memberikan ASI.

Selain itu, juga mengajak para pengusaha agar memberikan peluang serta ruang kepada karyawannya yang masih memiliki bayi, terutama di bawah dua tahun, agar bisa memberikan ASI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com