Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prijanto Pernah Nyatakan Niat "Nyalon" ke PDI-P

Kompas.com - 25/12/2011, 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, keputusan pejabat yang mundur dari jabatan sebelum masa baktinya berakhir tidak akan menyelesaikan masalah. Pernyataan ini disampaikannya merespons mundurnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Ia bahkan menyebut, langkah mundur merupakan tindakan yang lepas dari tanggung jawab.

Pada Pemilukada 2007, PDI Perjuangan memang direkomendasikan oleh PDI Perjuangan untuk berpasangan dengan Fauzi Bowo sebagai gubernur. Pasangan ini kemudian memenangkan pertarungan dan seharusnya menjalankan tugas hingga Oktober 2012. Mengenai rumor bahwa Prijanto mundur karena ingin maju dalam pencalonan DKI-1 dalam Pemilukada 2012 melalui PDI Perjuangan, Tjahjo membantahnya. Namun, ia mengaku, Prijanto pernah menyatakan niat maju sebagai calon gubernur.

"Pak Prijanto sudah pernah menyampaikan niat maju sebagai cagub lewat PDI Perjuangan. Tetapi, di partai (PDI Perjuangan) ada mekanismenya, ya silakan diikuti," kata Tjahjo dalam keterangan persnya kepada wartawan, Minggu (25/12/2011) sore.

Tjahjo menjelaskan, di internal PDI Perjuangan sudah disepakati bahwa siapa saja yang hendak menjadi calon yang diusung partai harus melalui tahapan-tahapan, di antaranya mendaftarkan diri di DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta dan kemudian akan dilakukan survei.

"Tiket rekomendasi dari partai belum ada hingga Desember ini. Mudah-mudahan akhir Januari 2012 sudah ada keputusan dari DPD DKI Jakarta dan DPP," ungkap Tjahjo.

Prijanto sendiri, dalam keterangannya kepada wartawan, membantah bahwa alasannya mundur karena mempersiapkan diri untuk bertarung merebut DKI-1.

"Tidak ada hubungannya pengunduran diri saya dengan Pilkada," ungkap Prijanto di kediamannya, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, siang ini.

Keputusan mundur Prijanto disampaikan secara tertulis oleh Pemprov DKI Jakarta melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu ini. Prijanto menolak menyebutkan alasan jelas mengapa ia memilih meninggalkan Fauzi Bowo. Ia hanya mengungkapkan bahwa keinginannya untuk mundur sudah muncul sejak dua tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com