Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prijanto: Marunda Bisa Jadi Seperti Pondok Indah

Kompas.com - 25/12/2011, 18:55 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Selama empat tahun menjabat mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, masih ada angan-angan Prijanto yang belum terwujud. Salah satunya, menjadikan kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara menjadi seperti kawasan Pondok Indah yang elit dan menarik.

Hal itu diungkapkan Prijanto saat ditemui di kediamannya, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2011). "Sebenarnya kalau rumah susun Marunda, mesti bisa dikelola, APBD DKI itu triliunan, Marunda itu bisa dibuat seperti Pondok Indah, orang tertarik, banyak yang pindah ke sana," katanya.

Kemudian, harapnya, Marunda akan menjadi kawasan yang paling diminati warga pemukiman kumuh di wilayah lain di Jakarta. Warga, akan berbondong-bondong pindah ke Marunda. "Lalu kawasan kumuh yang ditinggalkan diapain? Dirobohkan, dibangun rumah susun lagi, sedikit demi sedikit rumah kumuh hilang," ungkapnya.

Selain itu, Prijanto menjelaskan soal menanggulangi sungai yang kotor. Menurutnya, sungai-sungai Jakarta yang penuh sampah dapat dibersihkan dengan memberdayakan warga sekitar bantaran sungai. Penduduk sekitar bantaran sungai, katanya, dapat diberi pekerjaan membersihkan sampah. "Kawasan sini bersih karena ada tukang sapunya. Sungai di Jakarta ini ada ga? Sudah masyarakat buang sampah sembarangan, gak dibersihin, gak disapu," ungkapnya.

Lebih efektif lagi jika setiap kelurahan yang dialiri sungai memiliki sebuah kapal untuk mengeruk sampah. "Harunya kita punya kapal-kalap jenis buldoser, pengeruk. Andai setiap kelurahan itu ada, kali diberi kapal, pemuda pemudinya diberikan tanggung jawab, dikasih dana operasional, kali itu bisa bersih kan?" tutur Prijanto.

Sedangkan untuk menjaga keamanan Jakarta, tambahnya, Prijanto berharap ke depannya pemerintah provinsi bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk siaga 24 jam. "Situasi aman itu karena dijaga, jangan dibalik, sudah aman gak perlu dijaga, salah. Caranya gimans jaganya? Banyak cara, bisa dirembuk antara pemerintahan daerah, esksekutif, legislatif,bersama-sama Polda," katanya.

Seperti hal-nya kota besar di negara-negara maju, lanjutnya, petugas keamanan berpatroli di sejumlah titik tertentu dalam 24 jam. "Patroli-nya juga harus unperiodic, jangan sampai kebaca," ungkap dia.

Prijanto juga mengatakan, selama empat tahun menjabat Wakil Gubernur, dia mengaku telah bekerja sebaik mungkin. "Wagub ya bekerja, pekerjaan saya memang jarang dipublikasikan. Saya jarang ke luar, saya jarang gendong anak yatim piatu, itu gak pernah. Apa yang saya kerjakan, baca di buku saya, bagaimana saya harus meluruskan barang yang bengkok," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com