Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilah Sampah

Kompas.com - 31/12/2011, 02:19 WIB

Penari topeng asal Indramayu, Wangi Indriya (50), merasa senang bisa ikut tampil dalam Festival Hujan 2011 di Solo, Jawa Tengah, Senin (26/12).

Dia tampil bersama dalang Ki Slamet Gundono dan beberapa penampil lainnya. Mereka menyuguhkan cerita ”Blues Tuk Simbok” di tengah Kampung Sewu, Jebres, Solo. Salah satu gerakan tarian Wangi adalah menyebar nasi yang dicampur garam ke atas genting. Ini seperti ritual yang biasa dilakukan orang-orang dulu saat hujan badai tiba.

Seperti di Solo, menurut Wangi, di Indramayu juga ada ritual membuang nasi ke genting saat ada angin puting beliung dan hujan deras.

”Harapan saya, melalui pentas ini, masyarakat menjadi lebih sensitif terhadap alam dan lingkungannya,” kata Wangi seusai pertunjukan.

Tentang lingkungan, sejak lima tahun lalu Wangi telah mempraktikkan pemilahan sampah di rumahnya. Tidak hanya itu, praktik ini juga dia ajarkan kepada para anak didiknya yang belajar tari.

Salah satu caranya, seusai latihan, anak didiknya akan dimintanya untuk mengumpulkan bungkus bekas makanan dan minuman. Mereka lalu membuangnya ke tempat sampah yang sesuai, organik atau anorganik.

”Saya tidak ingin mendoktrin mereka. Saya memilih mengajarkan (kepedulian pada lingkungan) lewat contoh langsung,” tutur Wangi. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com