Rekonstruksi Digelar Tanpa A dan R

DEPOK, KOMPAS.com — Polres Kota Depok menggelar pra-rekonstruksi kasus perampokan dan pemerkosaan di dalam angkot, tanpa kehadiran A (19) dan R (35). A merupakan kekasih otak tersangka YBR (17), sedangkan R adalah korban perampokan dan pemerkosaan. Penyidik mengganti peran dua perempuan ini dengan polwan saat pra-rekonstruksi.

"Mereka tidak dapat kami hadirkan karena R merupakan korban. Secara mental, dia belum siap. Sementara itu A masih sebagai saksi, belum menjadi tersangka. Kami pertimbangkan faktor masa depannya," tutur Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Sabtu (31/12/2011), seusai pra-rekonstruksi kasus tersebut.

Pra-rekonstruksi digelar mulai pukul 11.00 sampai pukul 12.00 di area Markas Polres Kota Depok, Jalan Margonda. Selama jalannya pra-rekonstruksi, pihak keluarga korban melihat langsung adegan tersebut. Herman Dione, kuasa hukum tersangka yang ditunjuk kepolisian, juga hadir di lokasi pra-rekonstruksi.

Polisi mengamankan proses rekonstruksi ini dengan menutup pintu utama Markas Polres Kota Depok. Mulyadi mengatakan, tujuan pra-rekonstruksi untuk melihat peran para tersangka, antara lain YBR, MSD (19), dan DR (18).

Dalam pra-rekonstruksi 15 adegan itu diketahui YBR menjalankan peran sentral. Dia mengendalikan aksi jahat terhadap R dalam angkot M-26 (Kampung Melayu-Bekasi). DR berperan sebagai sopir angkot, sedangkan MSD berada di ruang penumpang bersama YBR.