Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Jahit Mulut Berwisata ke Kota Tua dan Monas

Kompas.com - 02/01/2012, 14:53 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ke-28 pelaku aksi jahit mulut bersama rekan-rekan petani yang bermalam di depan gerbang pagar Gedung MPR/DPR Senayan menikmati hiburan sejenak setelah melakukan aksi berani selama 20 hari. Binbin Firman, Koordinator Umum Aksi dari Serikat Petani Nasional (SPN) menyatakan, rekreasi khusus tersebut dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan.

"Ke Kota Tua dan Monas untuk melepas kejenuhan," kata Binbin Firman kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (2/1/2012).

Selain ke-28 orang warga Pulau Padang, Riau yang sebelumnya melakukan aksi jahit mulut, turut disertakan dalam rombongan para petani asal beberapa wilayah di Sumatera yang sedang melakukan aksi bermalam di depan Gedung MPR/DPR RI.

"Jumlah seluruhnya 84 orang," kata Binbin.

Kegiatan itu, kata Binbin, hanya merupakan selingan. Pasalnya, aksi mereka masih akan berlanjut. Menurut rencana, Selasa (3/1/2012) besok, pukul 10.00 warga Pulau Padang akan kembali menggelar aksi di Kantor Kementerian Kehutanan guna menagih janji Menteri Kehutanan mengenai penghentian operasi PT Riau Andalan Pulp & Paper di Pulau Padang.

Warga Pulau Padang datang ke Jakarta lantaran lahan pertanian mereka masuk wilayah Hutan Tanaman Industri (HTI) yang diberikan Kementerian Keuangan kepada PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP). Mereka menuntut pencabutan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan No.327 Tahun 2009 yang memberi izin operasional bagi RAPP mengelola sepertiga wilayah Pulau Padang menjadi Hutan Akasia.

Sebagai bentuk protes, delapan petani Pulau Padang melakukan aksi jahit mulut sejak Senin (19/12) lalu. Pelaku aksi bertambah menjadi 18 orang pada hari kedua dan meningkat menjadi 28 orang pada hari ketiga. Aksi tersebut baru dihentikan pada hari ke-22, bertepatan dengan malam pergantian tahun, kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com