Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Satu Terduga Flu Burung di Jakarta Meninggal

Kompas.com - 08/01/2012, 23:43 WIB
|
EditorRobert Adhi Ksp

JAKARTA, KOMPAS.com — Korban meninggal dengan dugaan terjangkit flu burung kembali muncul di Jakarta, yakni Puguh Dwi Yanto (23), warga RT 10 RW 06, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Padahal selama tahun 2011, kasus flu burung nyaris tak pernah mencuat di Jakarta.   

Jasad korban dimakamkan menggunakan peti di Tempat Pemakaman Budi Dharma, Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (8/1/2012).

Menurut Kepala Seksi Pengendalian Kesehatan Masyarakat Sudin Kesehatan Jakarta Utara Ati Kusmaningsih mengatakan, korban diduga kuat terjangkit flu burung. "Sampel lendir dari hidung, tenggorokan, dan darah korban masih diperiksa lebih lanjut di Litbangkes Kementerian Kesehatan," katanya.

Ibu korban, Sriyati (48), mengatakan, sejak diberangkatkan dari RSUD Tangerang, jasad korban dimandikan dan langsung dipetikan oleh pihak rumah sakit. "Saat dishalatkan di rumah, kami tidak diperbolehkan membuka peti lagi," katanya.            

Menurut Sriyati, Puguh mengalami panas tinggi sejak malam perayaan Tahun Baru dengan suhu badan mencapai 37 derajat celsius. Pada Senin, tanggal 2 Januari, Puguh dibawa berobat ke Rumah Sakit Satya Negara, Sunter. Oleh dokter, dia diduga mengalami infeksi lambung.            

Pada hari berikutnya, Selasa, Puguh dirawat di rumah, tetapi kondisi kesehatannya tak juga pulih dan malah tak bisa mengangkat tubuhnya. Pada Rabu, Sriyati kemudian membawanya kembali ke RS Satya Negara, dan dokter menduga Puguh menderita demam berdarah dan gangguan jantung sehingga Puguh harus masuk rawat inap.            

Hingga Jumat, kata Sriyati, tanpa dia mengetahui penyebab utamanya, dokter merujuk Puguh untuk dirawat di RS Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, tetapi ditolak karena ruang ICU di rumah sakit itu penuh pasien. Pada hari berikutnya, Sabtu, pihak RS Satya Negara membawa Puguh ke RSUD Tangerang yang juga memiliki instalasi khusus penderita flu burung.            

"Namun, belum sampai di RSUD Tangerang, anak saya sudah meninggal," kata Sriyati. Adik korban yang paling kecil, Soraya (5), juga diduga terjangkit flu burung. Kini dia dirawat di kamar isolasi khusus pasien flu burung, RS Persahabatan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke