Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Orang Diberi Tamiflu dan Diobservasi

Kompas.com - 09/01/2012, 11:53 WIB
Madina Nusrat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tujuh orang dewasa dan balita yang pernah kontak dengan terduga flu burung, Puguh Dwi Yanto (23), yang meninggal, diobservasi oleh petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara. Selama diobservasi, mereka diminta mengonsumsi obat antiviral atau dikenal dengan Tamiflu.

Kepala Seksi Pengendalian Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Ati Kusmaningsih mengemukakan, ketujuh orang itu adalah anggota keluarga dan tetangga Puguh. Mereka adalah kedua orangtua Puguh, Sriyati (48) dan Maryoto (53); kakak Puguh, Maya Nurfadilah (26), dan kekasihnya, Rasikin (28); serta kekasih Puguh, Lili (22). Dua lagi adalah balita yang merupakan tetangga Puguh, yakni Badar (1,5) dan Lizi (5).

”Mereka harus mengonsumsi Tamiflu dua kali sehari selama lima hari. Kondisi kesehatannya juga akan dipantau selama 10 hari,” kata Ati, Senin (9/1/2012) di Jakarta.

Sementara adik bungsu Puguh, Adra Soraya Ramadani (5), saat ini dirawat di ruang isolasi khusus penderita flu burung RS Persahabatan, Jakarta Timur. Menurut ibunya, Sriyati, Soraya diduga terjangkit flu burung karena menderita panas disertai batuk dan flu. ”Sampai Senin pagi Soraya masih dirawat,” kata Sriyati.

Selain itu, aparat Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Kelautan Jakarta Utara telah mengambil sampel cairan dari dubur beberapa ekor burung dan ayam yang ditemukan di sekitar rumah korban di Sunter Agung, Tanjung Priok.

Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan  Jakarta Utara Arifiana mengatakan, sampel itu akan diteliti untuk mengetahui apakah unggas itu terjangkit flu burung atau tidak. Menurut Arifiana, Perda Nomor 4 Tahun 2007 melarang peternakan unggas di permukiman. Unggas yang boleh dipelihara hanya yang bersertifikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com