JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Kelautan dan Pertanian untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh menyusul jatuhnya korban tewas akibat flu burung di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal ini untuk mencegah menyebarnya virus flu burung di wilayah Jakarta.
"Saya sudah minta untuk dievaluasi secara menyeluruh. Kalau memang positif, saya kira lingkungan radius tertentu harus dilakukan pengamanan terhadap hewan dan satwa unggas yang ada disitu," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, di Balaikota, Jakarta, Senin (9/1/2012).
Jika dianggap perlu, lanjutnya, Dinas Kesehatan bersama dengan Dinas Kelautan dan Pertanian dapat melakukan sterilisasi di tempat-tempat yang dirasa berpotensi terhadap penyebaran virus flu burung.
Puguh Dwi Yanto (23), warga RT 10 RW 06, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meninggal dunia dan diduga terjangkit virus flu burung. Padahal selama tahun 2011, kasus flu burung nyaris tak pernah mencuat di Jakarta. "Saya dengar sudah dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga dan penduduk di sekitar yang punya kontak dengan almarhum," jelas Foke.
Sebelumnya, Puguh mengalami panas tinggi sejak malam perayaan Tahun Baru dengan suhu badan mencapai 37 derajat celsius. Pada Senin (2/1/2012), ia dibawa berobat ke Rumah Sakit Satya Negara, Sunter. Oleh dokter, dia diduga mengalami infeksi lambung.
Keesokan harinya, Puguh dirawat di rumah, tetapi kondisi kesehatannya tak kunjung pulih dan malah tak bisa mengangkat tubuhnya. Pada Rabu, Puguh dibawa kembali ke RS Satya Negara, dan dokter menduga Puguh menderita demam berdarah dan gangguan jantung sehingga Puguh harus masuk rawat inap.
Hari Jumat, dokter merujuk Puguh untuk dirawat di RS Penyakit Infeksi Prof Dr Yulianti Saroso, tetapi ditolak karena ruang ICU di rumah sakit itu penuh pasien. Pada hari Sabtu, pihak RS Satya Negara membawa Puguh ke RSUD Tangerang yang juga memiliki instalasi khusus penderita flu burung. Namun belum sampai di RSUD Tangerang, Puguh sudah mengembuskan nafas terakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.