Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Minimarket Disarankan Pakai Senjata Gas

Kompas.com - 10/01/2012, 00:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perampokan minimarket yang kini marak terjadi menjadi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Polda Metro Jaya juga mulai kembali mengimbau pentingnya sistem keamanan yang dilakukan oleh pengusaha minimarket. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mempersenjatai satpam minimarket dengan senjata gas atau air soft gun.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar, Senin (9/1/2012), di sela-sela acara panggung prajurit di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. "Untuk satpam bisa dibekali dengan air soft gun atau senjata gas untuk membela diri. Biasanya itu yang digunakan," ungkap Baharudin.

Kelengkapan air soft gun pada diri satpam ini, kata Baharudin, bisa dilakukan berkoordinasi dengan Direktorat Intel dan Keamanan Polda Metro Jaya. Intel nantinya akan menyeleksi izin pemakaian air soft gun terhadap satpam-satpam minimarket. Selain itu, pengelola juga kembali diimbau untuk memperlengkap tokonya dengan closed circuit television (CCTV).

"Kamera CCTV itu selain untuk membantu kerja polisi juga bisa untuk pencegahan," ujar Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika saat ditemui di kantornya.

Keberadaan CCTV akan memberikan dampak psikologis bagi pelaku. Pelaku cenderung akan berpikir dua kali jika ingin melancarkan aksi kejahatannya.

Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan kembali terjadi di wilayah Ciputat, Tangsel; Menteng dan Kebon Sirih, Jakarta Pusat; Ciawi dan Gunung Putri, Bogor; Palmerah, Jakarta Barat; Pulo Gadung, Jakarta Timur; Bekasi; dan Depok. Minimarket yang menjadi sasaran adalah minimarket yang buka 24 jam, seperti Alfamart, Indomaret, dan Circle K.

Para pelaku biasanya berkelompok dan tiba-tiba masuk ke dalam toko dengan membawa senjata api ataupun senjata tajam, lalu mengancam penjaga toko yang sedang bekerja. Oleh pelaku, tangan dan kaki penjaga toko ini biasanya diikat dengan sumbu kompor atau tali sepatu, lalu disekap di ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com