Tangerang Selatan, Kompas -
”Kejadiannya sekitar pukul 01.30. Peristiwanya begitu cepat, 15-20 menit, saat jalan sepi dan hujan gerimis,” kata Kepala Toko Alfamart Jombang Raya Dicky.
Dicky menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat dirinya bersama Dayat, rekan kerjanya, hendak menutup gerai Alfamart yang beroperasi mulai pukul 07.00 hingga pukul 02.00 itu (jika yang menjaga karyawan wanita, toko tutup pukul 24.00). Sementara seorang rekan lain, Ajip, sedang tidur di lantai dua.
Saat itu, sebuah mobil minibus berwarna hitam berhenti di depan gerai. ”Enam hingga tujuh pemuda langsung turun. Mereka menggunakan penutup wajah dan penampilannya kumal. Mereka mengeluarkan celurit dan golok, dan langsung masuk ke toko,” ungkap Dicky.
Sambil menodongkan senjata tajam, kawanan perampok itu mengambil paksa kunci brankas tempat menyimpan uang hasil penjualan hari itu.
Kepala Polsek Pondok Aren Komisaris Victor Alexander Lateka menyayangkan pengelola Alfamart menyimpan kamera CCTV di tempat terbuka, seperti laci di bawah meja kasir. ”Seharusnya kamera itu disimpan di tempat yang tersembunyi,” kata Victor.
Agar kejadian itu tak terulang, Victor berharap pengelola minimarket mempekerjakan petugas satuan pengamanan.
Marketing Director PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan, untuk mengantisipasi dan mengidentifikasi pencurian atau perampokan di gerai-gerai Indomaret, pihaknya telah memasang CCTV sejak dua tahun lalu. ”Semua toko dilengkapi CCTV dan alarm panic button. Sementara toko yang beroperasi 24 jam dijaga petugas satpam bekerja sama dengan petugas keamanan RT/RW di lingkungan toko,” kata Wiwiek seperti disampaikan A Nenny Kristyawati dari Public Relations PT Indomarco Prismatama.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar yang didampingi calon penggantinya, Komisaris Besar Rikwanto, mengimbau pemilik atau pengelola minimarket meningkatkan pengamanan swakarsanya. Apalagi, ia mengakui, saat ini belum memungkinkan polisi menjaga setiap tempat