Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Uang di Bali, Rampok Minimarket di Jakarta

Kompas.com - 17/01/2012, 20:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasha (22) dan Lili (26), sepasang kekasih yang menjadi pelaku perampokan minimarket, mengaku terpaksa merampok lantaran harus membayar utang. Mereka kehabisan uang setelah pergi berlibur berdua di Bali.

"Mereka bilangnya butuh uang untuk bayar utang karena baru saja pulang dari liburan di Bali," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Hengky Haryadi, Selasa (17/1/2012) di Mapolda Metro Jaya.

Hengky mengatakan, Lili dan Pasha juga sudah cukup lama kumpul kebo atau tinggal bersama tanpa status pernikahan. Pasha bekerja sebagai juru timbang narkoba di kawasan merah peredaran narkoba di Kampung Ambon, Jakarta Barat. Adapun Lili bekerja sebagai penjual nasi uduk di rumah mereka yang terletak di Kampung Bali, Jakarta Pusat.

Lili ikut merampok karena diajak oleh pacarnya. Namun, saat kelompok ini semakin lihai, peran Lili jadi semakin besar. Dia menampung semua uang dan hasil rampokan lain dari minimarket yang disatroni kelompok ini.

Saat dijumpai di mobil tahanan, Pasha tampak terus menutupi mukanya dan bersikap tenang. Adapun Lili tak kuasa menahan tangisnya di pangkuan sang kekasih. Ia tampak menyesal dan terus menangis kencang di dalam mobil tahanan.

Pasha membantah keterlibatannya dalam aksi perampokan di dalam minimarket. Ia mengaku, saat itu hanya bertugas di dalam mobil bersama istrinya. "Enggak rampok. Saya enggak tahu, saya hanya tunggu di mobil. Yang turun yang lain," kata Pasha.

Ia juga menuturkan bahwa Lili hanya ikut sekali dalam aksi perampokan komplotannya. Ia menyebut Lili tidak tahu apa-apa soal perampokan itu karena hanya tidur di dalam mobil.

Kendati demikian, Pasha tidak membantah dirinya dan Lili mendapatkan bagian dari uang hasil rampokan itu. Uang itu mereka pakai untuk kebutuhan sehari-hari dan melunasi utang.

Selain menangkap kedua pelaku itu, polisi juga membekuk pelaku lain, yakni Rio (27), Tato (37), dan Lili (26). Seorang lagi, yakni perempuan berinisial I, masih buron.

Para pelaku sengaja mencari minimarket yang minim akan pengamanan. Salah seorang pelaku kemudian berpura-pura menjadi pembeli dan berkeliling ke dalam toko. Setelah itu, bersama temannya, pelaku menodongkan senjata yang ternyata adalah air soft gun jenis FN milik Pasha dan Rio ke arah petugas kasir.

Mereka mengincar brankas berisi uang hasil transaksi pelaku. Untuk menutupi identitasnya, komplotan ini juga biasa mengenakan masker. Komplotan ini sudah beraksi di sembilan lokasi. Lima di antaranya berada di kawasan Jakarta Pusat, seperti di Alfa Express Kemayoran, Circle K Kebon Kacang, Indomaret Paseban, Circle K Rawamangun, dan Circle K Menteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com