Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Bekasi Tambah Tiga Lokasi Pemasangan Bandul

Kompas.com - 20/01/2012, 10:16 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Petugas Stasiun Kota Bekasi, Jawa Barat, menambah pemasangan bola beton di tiga titik lintasan karena dinilai efektif menghalau penumpang di atas atap kereta.

Menurut Kepala Stasiun Kota Bekasi, Eman Sulaiman, di Bekasi, Jumat (20/1/2012), pihaknya belum melihat adanya penumpang di atap kereta sejak pemasangan pada Selasa (17/1/2012).

"Sejauh ini masih efektif. Baik kereta dari arah timur (Cikampek) dan sebaliknya, tidak ada penumpang yang naik di atap. Kalau ada yang naik dari stasiun, kami turunkan sebelum kereta berangkat," ujarnya.

Setelah di Stasiun Bekasi, kata dia, rangkaian bola serupa akan dipasang pula di Stasiun Tambun, Stasiun Cikarang, dan Stasiun Lemah Abang. Pada titik-titik tersebut tengah dilakukan pengerjaan konstruksi tiang untuk menggantungkan rangkaian bola.

"Direncanakan pada Selasa (24/1/2012), rangkaian bola telah terpasang hingga total ada empat titik termasuk di Jembatan Proyek, Bekasi Timur," ujarnya.

Menurut Eman, alasan pembangunan baru di tiga lokasi tersebut karena dinilai memiliki penumpang atap yang paling banyak, khususnya kereta arah Cikarang, menyusul tidak adanya sambungan arus listrik di kawasan tersebut.

Bola-bola beton yang akan dipasang berdiameter 15 sentimeter. Di lokasi itu berdiri konstruksi palang setinggi lima meter untuk menggantungkan bola-bola tersebut. Dalam satu jalur terdiri atas 12 bola yang terpasang melintang selebar gerbong kereta. Adapun jarak dari bola satu ke bola yang lain 5 sentimeter.

"Penumpang di sisi atap gerbong mana pun akan kena. Kalau kena itu, lumayan. Kepala bisa pecah karena satu bola beratnya 3 kilogram," ujar Eman.

Namun, Eman mendapati laporan petugas dari Stasiun Tambun bahwa ada penumpang yang nekat menumpang di atap gerbong karena telah membekali diri dengan helm untuk melindungi kepalanya dari benturan bola.

"Kami sudah siap menangkap di stasiun kalau memang dia berhasil melewati bola-bola itu. Tapi sebelum sampai di posisi bola terpasang, penumpang itu langsung turun. Sepertinya nyalinya langsung ciut," kata Eman.

Ia menambahkan, jarak 25 sentimeter antara bola dengan atap gerbong sebenarnya masih dapat diakali penumpang-penumpang yang nekat. Mereka bisa saja tiarap di atas gerbong saat kereta akan mencapai rangkaian bola beton tersebut. Ada juga penumpang yang baru naik ke atas gerbong saat kereta telah melalui rangkaian bola tersebut.

"Cara itu hanya untuk orang-orang yang nekat. Sebab kalau gagal dan membentur bandul akan terpental," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com