Jakarta, Kompas
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menjelaskan hal itu di Jakarta, Jumat (20/1). ”Jumat pukul 01.35, aparat menembak tiga tersangka hingga tewas,” ujarnya.
Satu tersangka lagi diamankan dan tertembak di bagian kaki. ”Empat tersangka diketahui warga negara Iran. Mereka sindikat narkotika internasional dari Belanda dan Iran,” katanya.
Penyergapan dilakukan di daerah Ujung Genteng. Barang bukti yang ditemukan adalah sekitar 50 kilogram sabu, tiga pistol, sekoci, dan peralatan navigasi kompas. Modus yang dilakukan tersangka adalah melakukan alih muat sabu dari kapal ke kapal. Semula sabu dibawa dengan kapal kargo. Setelah sampai di titik tertentu di perairan, sabu dialihkan ke sekoci.
Tersangka, ujar Saud, membawa sabu ke pantai dengan sekoci. Keempat tersangka disergap ketika memasuki wilayah pantai.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menambahkan, dalam penyergapan terjadi tembak-menembak. Ujung Genteng adalah daerah terpencil, sekitar 80 kilometer dari Palabuhanratu.
Saud mengakui, penyergapan itu tak lepas dari pengintaian terhadap jaringan pelaku. Pada 16 Januari lalu, polisi pernah menyergap sindikat itu. Waktu itu, di tempat yang sama, tiga tersangka membawa sabu dari perairan. Tersangka terdiri dari dua warga negara Somalia dan seorang warga negara Iran. Dua warga Somalia tewas karena sekoci pecah terkena ombak. Satu warga Iran diamankan. Lima warga Iran lain sebagai penjemput sabu juga ditangkap.
Secara terpisah, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, sabu yang diselundupkan itu sekitar 100 kilogram dan berbentuk kristal. Ada pula sabu berbentuk cairan yang disimpan dalam lima tong plastik.
Direktur IV Narkoba Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari menambahkan, sebagian barang bukti dititipkan ke Polsek Ciracap.