Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan Metamphetamin Buat Pengendara Eforia dan Tak Fokus

Kompas.com - 23/01/2012, 16:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil tes urine terhada Afriani Susanti (29), pengemudi mobil Daihatsu Xenia B 2479 WI menunjukkan bahwa ada kandungan metamphetamine di dalam tubuh alumnus sebuah sekolah tinggi keseniaan di Jakarta. Afriani baru saja mengonsumsi sabu atau ekstasi sebelum kecelakaan terjadi.

Diduga kuat, pengemudi kehilangan konsentrasinya saat menyetir akibat dampak dari obat terlarang itu. Menurut pakar obat-obatan dari Universitas Indonesia, Prof Yahdiana kandungan narkoba seperti metamphetamine mampu membuat orang merasakan eforia setelah itu kehilangan konsentrasinya.

"Pertama-tama pengguna akan mengalami pengaruh eforia yang sangat berlebih, sehingga dia akan melakukan apapun karena pengaruh obat-obatan tersebut," ujar Yahdiana. Ia melanjutkan, eforia yang timbul seperti perasaan senang yang berlebihan layaknya doping.

Tetapi dampak ini tidak bisa berlangsung lama. Metamphetamine nantinya akan bekerja di dalam tubuh dan mulai menimbulkan rasa kantuk sehingga konsentrasi pun buyar. Pada saat itu, maka akan berbahaya bagi seseorang mengendarai kendaraan bermotor yang butuh fokus tinggi.

Yahdiana menambahkan dampak metamphetamine dalam tubuh akan semakin memburuk jika seseorang juga turut mengonsumsi alkohol. "Dengan alkohol, dia akan bercampur sehingga membuat otak tidak berfungsi dalam kesadaran," jelasnya.

Awalnya, kata Yahdiana, seseorang pasti akan merasa segar karena kandungan ini memengaruhi sistem saraf sehingga menghilangkan rasa lelah. Tetapi, seseorang akan merasakan keletihan luar biasa saat efek obat ini habis.

Adapun, Afriani Susanti ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (22/1/2012). Sembilan orang tewas dan tiga orang lainnya luka-luka. Kebanyakan dari korban adalah pejalan kaki yang baru saja selesai berolahraga di Monumen Nasional.

Mobil Afriani saat itu melaju kencang sampai 100 km/jam dan oleng ke arah trotoar lalu menabrak para korban. Awalnya, Afriani mengaku remnya blong sementara tiga temannya yang berada di dalam mobil sedang tidur sehingga tidak tahu peristiwa itu.

Tetapi, alasan Afriani ini terbantahkan setelah polisi menyatakan bahwa rem mobil berfungsi dengan baik. Polisi pun kemudian menelusuri dugaan minuman keras atau pun narkoba. Ternyata, empat orang di mobil itu positif menggunakan narkoba dan juga ada di bawah pengaruh alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com