Pemprov DKI Menanggung Perawatan Korban Xenia

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengunjungi Masjid Al-Falah di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2012). Ia mengucapkan turut berdukacita kepada keluarga korban kecelakaan mobil Daihatsu Xenia di depan Kantor Pelayanan Pajak Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2012) kemarin.

”Saya merasa bukan hanya turut berdukacita, melainkan juga prihatin karena perbuatan atau perilaku yang mengakibatkan korban tidak berdosa,” katanya di depan keluarga dan puluhan warga Tanah Tinggi, Senin malam.

Dalam kunjungan tersebut, Fauzi Bowo memberikan santunan sebesar Rp 10 juta kepada keluarga korban meninggal. Ia memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan korban luka hingga sembuh. ”Bagi yang dirawat maupun dirawat jalan akan menjadi tanggungan Pemprov DKI Jakarta sepenuhnya, termasuk jenazah yang dibawa ke kampung halaman,” ujarnya.

Gubernur berharap peristiwa tragis yang menewaskan sembilan orang itu tak terulang kembali. ”Kami mohon juga kepada polisi untuk mengintensifkan juga penyuluhan intensif untuk mereka yang mengendarai kendaraan secara tidak bertanggung jawab, apalagi menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang,” lanjutnya.

Keempat korban tewas dari Tanah Tinggi adalah Muhammad Akbar (17), warga Jalan Sembadra Dalam RT 16 RW 07; Firmansyah (17) dari RT 07 RW 12; Buhari (17) atau Ari, warga RT 07 RW 12, dan Muhammad Hudzaifah (16) atau Ujay, warga Jalan Sumbadra Dalam Nomor 1 RT 15 RW 08.

Selain mereka, korban tewas akibat ditabrak mobil Xenia Hitam B 2479 XI adalah Suyatmi (51) dari Kampung Tarikolot RT 1 RW 7 Citeureup, Bogor; Nur Pipit Alfi Fitriasi (18) dari Kampung Tarikolot, RT 3 RW 7 Citeureup; Nani Riyani (23), warga Jalan Singorojo RT 6 RW 2, Singorojo, Jepara; Yusuf Sigit Prasetyo (2,5) dari Jepara; dan Wawan Hermawan (17) dari Kampung Cileutik Mekarsari, Garadang, Purwakarta.

Adapun korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto adalah Keni (24) dari Cilengsi, Citeureup, Bogor; Siti Komariah (24) warga Jati Sari RT 1 RW 1 Jepara; dan Indra Gunawan (12) warga Tanah Tinggi Nomor 12, RT 2 RW 7, Johar Baru.