Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Lawan Narkoba Sudah Seratus Tahun

Kompas.com - 24/01/2012, 14:43 WIB

DEN HAAG, KOMPAS.com - Seratus tahun lalu perang melawan narkoba dimulai di Den Haag. Pada 23 Januari 1912, dua belas negara menandatangani Konvensi Opium Internasional yang menyangkut soal perdagangan narkoba. Juga sejak itu, Belanda dan Amerika Serikat saling bertentangan satu sama lain.

Belanda sejak dulu menentang tindakan represif, kata sejarawan Marcel de Kort. Dalam bukunya Tussen patiënt en delinquent, ia menulis tentang sejarah kebijakan narkoba di Belanda. "Sudah pada tahun 1920-an Belanda menganggap pendekatan Amerika untuk melarang merupakan 'idealisme yang merusak'."

Alasan keuangan semakin berperan penting. Perdagangan opium dan morfin semakin meningkat di pertengahan abad ke-19. Jerman, Inggris dan Perancis mengambil banyak keuntungan. Tapi tidak ada satu negara pun yang memiliki kepentingan finansial dibanding Belanda.

Perkebunan di Jawa menjadikan Belanda memimpin pasar. Pada tahun 1914 saja, sebelum kesepakatan opium ditandatangani, ada 26 juta gulden keuntungan yang diraup. Sejarah membuktikan kokain tetap menjadi bisnis besar yang dijual ke dua kubu yang bertikai saat berlangsungnya Perang Dunia I.

Jadi jika perdagangan narkoba merupakan bisnis lancar, mengapa Belanda menggelar konvensi di tahun 1912 itu? Marcel Kort mengatakan Belanda saat itu memutuskan, "jika anda tidak bisa mengalahkan maka bergabunglah".

Partisipasi aktif tentu saja tak disenangi namun hal itu tidak bisa dihindari untuk melindungi kepentingan ekonomi Belanda.

Penundaan

Den Haag hampir saja ketinggalan. Amerika yang didukung oleh China, sudah tiga tahun lamanya berperan untuk memulai kesepakatan saat itu. Namun negara-negara Eropa selalu saja menolaknya. Seorang ahli fisika Amerika yang merupakan otak di balik konvensi itu akhirnya mengambil tindakan.

Sebelum ada penundaan lagi, sang ahli fiiska itu mendatangi tempat liburan dubes Belanda di Maine, dan mendesak untuk menentukan tanggal konvensi itu kalau tidak ia akan segera menjadwalnya di Washington DC.

Ancaman itu berdampak. Setelah enam pekan berlangsung pembicaraan awal, traktat pertama internasional narkoba ditanda tangani di Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com