Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Pergaulan, Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Kompas.com - 24/01/2012, 18:30 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh anak muda lebih dikarenakan pengaruh pergaulan yang memang rentan dengan hal-hal negatif. Untuk itu, perhatian pada orang-orang terdekat dapat dijadikan deteksi dini adanya penyalahgunaan narkoba ini.

"Kasus narkoba di Indonesia cukup tinggi. Tapi yang terjadi pada tersangka kecelakaan di Gambir itu karena pergaulan," kata Psikolog, Tika Bisono, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (24/1/2012).

Menurutnya, kasus narkoba akibat pergaulan ini lebih mudah diberantas dengan memberikan peringatan bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memilih untuk menyia-nyiakan nyawa dengan menggunakan narkoba atau tetap hidup sehat mewujudkan cita-cita tanpa narkoba.

"Kampanye narkoba harus lebih gencar dan lebih keras menunjukkan akibatnya. Karena sampai saat ini, tidak ada hukuman mati untuk dealer atau user," jelas Tika.

Sementara jika penyalahgunaan narkoba ini sebagai alibi pelarian dari depresi atau stress, maka menemukan sahabat yang tepat atau anggota keluarga yang dekat untuk bercerita dan berbagi akan lebih baik. Mengingat pelarian ke narkoba tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi melainkan menambah masalah baru yang semakin parah.

"Mungkin saat itu, masalahnya selesai. Tapi efek berikutnya, kecanduan dan kerusakan parah pada saraf otak. Sahabat, keluarga atau psikiater dapat membantu jika ada masalah," tutur Tika.

Ia juga menambahkan pergaulan anak muda zaman sekarang cukup bebas sehingga orangtua dan orang-orang terdekat wajib terus memperhatikan perkembangan anak-anak atau sahabatnya. "Pakai narkoba itu sama sekali tidak baik dan tidak ada untungnya. Akibatnya fatal bagi tubuh pengguna," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com